Daihatsu Mati-matian Mengejar Angka Keramat
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Era 1970-an menjadi saksi dari dimulainya industri otomotif nasional. Beberapa perusahaan asal Jepang mulai merakit dan memasarkan produk mereka di Indonesia, salah satunya PT Astra Daihatsu Motor.
Selama lebih dari 40 tahun, ADM merasakan pasang surut pasar kendaraan di Tanah Air. Seperti krisis moneter 1998, hingga pandemi yang melanda tahun lalu.
Sudah 11 kali Daihatsu menduduki posisi dua sebagai merek kendaraan terlaris di Indonesia, dan perjuangan untuk mencapai angka 12 disebut sangat berat.
Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan bahwa penjualan dua produk baru yang mereka hadirkan di 2020 tidak sesuai harapan.
“Baru meluncurkan Ayla dan Sirion, kasus pertama COVID-19 diumumkan. Akhirnya pasar otomotif terjun bebas, sampai yang paling rendah 17 ribu unit saja,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Jumat 15 Januari 2021.
Awalnya ia berharap bahwa pasar kendaraan akan kembali naik, setelah mencapai titik terendah. Sayangnya, hal itu baru terjadi pada Juni. ADM dan produsen kendaraan lain langsung bergerak dengan menghadirkan berbagai acara, dengan tujuan menarik minat pembeli.
“Kuartal tiga dan empat teman-teman lain melakukan usaha dengan meluncurkan produk baru. Pasar otomotif meningkat setelah titik nadir di Mei. Kurva naik memang terjadi, tapi tidak seperti yang kami harapkan. Beberapa mobil diluncurkan, tapi tidak banyak membantu,” tuturnya.
Meski demikian, Hendrayadi mengaku bahwa Daihatsu tetap bisa mempertahankan prestasi sebagai merek nomor dua di Indonesia. Walaupun hal itu tidak diraih dengan mudah.
“Tim DSO dan diler mati-matian ingin mencapai angka keramat. Kami ingin mencapai retail 100 ribu unit, karena kalau dapatnya 99 ribu kurang enak ya. Tahun lalu 170 ribuan unit, kami tahun ini maunya di angka keramat 100 ribu. kemarin bisa 100.029 unit,” ungkapnya.