2,2 Juta Mobil Daihatsu Hijet Masih Berseliweran di Jalan
- dok. Daihatsu
VIVA – Mobil Hijet bukan hanya menjadi saksi sejarah perjalanan merek Daihatsu di Tanah Air, tetapi wujud hubungan bilateral Indonesia dan Jepang. Sebab, produk ini yang menjadi bantuan Pemerintah di Negeri Sakura ketika terjadi letusan Gunung Merapi pada 15 April 1972.
Saat bencana itu terjadi, mobil tersebut dipakai untuk proses evakuasi. Produk otomotif Jepang ini pula yang akhirnya dijual resmi oleh Daihatsu untuk masyarakat Indonesia pada tahun 1973. Modelnya adalah Hijet S38, dan bisa bertahan hingga 1978.
Kemudian, Daihatsu meluncurkan produk Hijet 55 untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen dalam negeri. Kendaraan ini sangat populer di zamannya, sebab memiliki dimensi lebih besar dan bisa mengangkut beban hingga 350 kilogram dalam perjalanan.
Kini, Daihatsu Hijet tak lagi dijual dalam kondisi baru di Indonesia. Meski demikian, di negara asalnya mobil ini tetap digemari. Mobil yang masuk kategori K-Car (Kei Car) tersebut, bahkan sudah mencapai usia 60 tahun di pasar otomotif pada November 2020.
Dalam keterangan resmi Daihatsu yang dikutip VIVA Otomotif, Selasa 8 Desember 2020, jika dihitung secara akumulatif sejak generasi pertama diluncurkan hingga September 2020, Hijet telah diproduksi lebih dari 7,4 juta unit.
Menariknya, sebanyak 2,2 juta unit masih menemani aktivitas pemiliknya hingga saat ini. Artinya, produk legendaris Daihatsu tersebut memang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan para pelanggannya.
Dimensi mungil mobil Daihatsu Hijet, membuatnya tetap lincah ketika digunakan dalam berbisnis sehari-hari, mulai dari bermanuver di kondisi jalanan yang sempit di area pedesaan, hingga menyusup di gang-gang kecil perkotaan.
Baca juga: Ternyata Ganti Setir Mobil dengan Produk Aftermarket Banyak Risikonya.