Demi Kaum Pekerja, Pemerintah Diminta Bantu Warga Beli Mobil
- Gaikindo
VIVA – Pasca usulan soal keringanan pajak kendaraan bermotor ditolak oleh Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengaku terus memutar otak untuk mempermudah masyarakat memiliki kendaraan baru.
Sebab, meski mulai menunjukkan kenaikan, namun angka penjualan produk otomotif masih jauh dari target yang telah ditentukan. Bahkan, belum lama ini Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia kembali merevisi angka tersebut.
Menurut Taufiek, jumlah tenaga kerja di industri otomotif serta pendukungnya sekitar 1,5 juta orang, dan sektor tersebut berkontribusi 10 persen terhadap perekonomian bangsa. Oleh sebab itu, dukungan pemerintah diperlukan agar para pekerja dapat terus beraktivitas.
“Kalau jumlah pemesanan dan penjualan meningkat, tentu utilitas pabrik otomotif kita bisa bertambah. Sehingga, lebih banyak lagi tenaga kerja yang dilibatkan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Kamis 12 November 2020.
Sementara itu, Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara melihat, dengan kondisi saat ini sudah saatnya pemerintah membantu mempermudah masyarakat dalam memiliki kendaraan baru. Selain membantu mencegah penyebaran virus, hal tersebut juga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat yang terhenti akibat pandemi.
“Industri otomotif ini memiliki pengaruh ke sektor lain. Contohnya, 80 persen pembelian kendaraan bermotor menggunakan jasa keuangan, belum lagi ada sektor asuransi, lalu UMKM pemasok komponen dan sebagainya yang mendorong ekonomi,” tuturnya.
Tanpa dukungan pemerintah, Kukuh melihat akan berat bagi produsen kendaraan untuk bisa memenuhi target 600 ribu unit di tengah pandemi.
"Kami hanya punya sisa dua bulan untuk mengejarnya. Apalagi kalau sudah Desember, itu pasti masyarakat sudah memilih untuk liburan dan menunda membeli sampai tahun depan," ungkapnya.
Baca juga: Disindir Gak Pernah Boncengin Cewek, Ini Jawaban Ariel NOAH