Recall Toyota Gara-gara Pompa Bahan Bakar Libatkan 3 Juta Mobil

Logo Toyota
Sumber :
  • VIVA/Purna Karyanto

VIVA –Penarikan unit kendaraan untuk diperbaiki oleh produsen mobil, kembali dilakukan oleh pabrikan otomotif Jepang. Kali ini, recall Toyota melibatkan jutaan mobil yang sudah dibeli pelanggan.

Ramaikan Pasar Mobil Komersial, Segini Penjualan Hilux Rangga Awal Tahun 2025

Ada penambahan sekitar 1,5 juta unit kendaraan dari merek Toyota dan Lexus, yang masuk dalam daftar recall terkait adanya masalah pada komponen bahan bakar di mobilnya.

Melansir dari Motor1, Senin 2 November 2020, secara keseluruhan, masalah pompa bahan bakar ini melibatkan 3,3 juta kendaraan Toyota sejak pertama kali diumumkan pada tahun 2013 lalu.

Komitmen Net Zero Emission Harus Berjalan Beriringan dengan Industrinya

Recall Toyota ini melibatkan banyak model, yakni FJ Cruiser, 4Runner, Land Cruiser, Highlander, Sienna, Camry, Corolla sedan dan hatchback, Sequoia, Tacoma, Tundra, dan RAV4. Tahun produksinya mulai dari 2013, sampai dengan 2020.

Sementara untuk produk Lexus yang terdampak kampanye perbaikan tersebut, yakni LS 460, GS 350, IS-F, GX 460, IS 350, LX 570, NX 200t, RC 350, IS 200t, RC 200t, GS 200t, RX 350, GS 300, IS 300, LS 500h, NX 300, RC 300, ES 350, LC 500, LC 500h, LS 500, RX 350L, dan UX 200.

Toyota Corolla Cross Hybrid dan Camry Hybrid Baru Meluncur di IIMS 2025

Recall Toyota itu dilakukan lantaran pompa bahan bakar bisa tiba-tiba tak berfungsi normal, dan berisiko menyebabkan mesin mati. Kondisi ini, membuat tenaga pengereman dan pengemudian hilang. Sehingga berbahaya bagi pengguna kendaraan.

Saat fuel pump tak berfungsi normal, biasanya lampu di panel instrumen akan menyala untuk memberi peringatan kepada pengemudi mobil Toyota. Meski demikian, pabarikan Jepang ini memilih menarik unit kendaraan di tangan konsumen untuk dilakukan perbaikan.

Baca juga: Pakai Fitur Kekinian, Mobil Mazda Dibanderol Rp300 Jutaa

Toyota Mirai generasi pertama

Potensi Mobil Hybrid Bisa Sepopuler Kendaraan Listrik

Mengingat saat ini, Indonesia tengah menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang. Hidrogen dianggap bisa digunakan juga untuk di sektor kendaraan bermotor.

img_title
VIVA.co.id
14 Februari 2025