Mobil Baru Rp100 Jutaan Masih Banyak yang Beli di RI
- Viva.co.id/Pius Mali
VIVA – Berbeda dengan negara lainnya, di pasar otomotif nasional ada kendaraan kategori low cost green car alias LCGC. Mobil-mobil di segmen ini memiliki banderol lebih murah dibandingkan produk lainnya.
Selain itu, produk LCGC harus mengikuti regulasi yang diberikan pemerintah, yakni diproduksi dan memakai komponen buatan lokal. Mesin yang dipakai pun, tak noleh lebih dari 1.200cc, sehingga bisa efisien dalam penggunaan bahan bakar minyaknya.
Mobil LCGC pertama kali hadir di Indonesia sejak 2013, dan terus bertahan hingga saat ini. Jika menilisik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada beberapa produk yang terus memasarkan poduk di segmen ini, Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Honda.
Sebelumnya, grup otomotif Nissan ikut serta memasarkan produk LCGC memakai merek Datsun. Namun, di awal tahun ini Datsun memutuskan untuk tidak lagi memproduksi dan menjual mobil di dalam negeri. Mereka hanya melayani purnajual untuk kendaraan konsumennya.
Baca juga: McLaren Bikin Mobil Kencang Tanpa Atap dan Kaca, Harganya Rp250 Miliar
Lantas, seberapa laris mobil-mobil LCGC di Tanah Air, mengingat kendaraan ini dibanderol di kisaran Rp100 sampai Rp150 jutaan? Berdasarkan data pengiriman dari pabrik ke diler resmi (wholesales), segmen ini masih mencatat penjualan ribuan unit meski di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Penjualan wholesales terbanyak selama September 2020, ada di produk LCGC Honda Brio Satya. Dengan perubahan tampilan dan fitur, Brio versi murah itu laku 3.540 unit.
Posisi kedua ditempati oleh Daihatsu Sigra yang mencatat penjualan 3.142 unit. Lalu, ada produk kembarannya, yakni Toyota Calya yang pada September tahun ini penjualan wholesales-nya mencapai 3.052 unit.
Mobil LCGC Toyota Agya pada bulan ke-9 tahun ini, diketahui mencatat penjualan wholesales 2.125 unit dan Daihatsu Ayla sebanyak 1.754 unit. Sementara produk andalan Suzuki, yakni Karimun Wagon R hanya laku 218 unit saja di bulan yang sama.