Mobil Baru Nissan Tepergok Lagi Isi Bensin, Namanya Magnite

Nissan Magnite sedang diuji jalan
Sumber :
  • indianautosblog

VIVA –Nissan melengkapi jajaran produk di segmen sport utility vehicle alias SUV, dengan mobil baru bernama Magnite. Versi konsepnya, sudah diperlihatkan secara resmi beberapa waktu lalu.

Merger Nissan-Honda Bakal Kalahkan Hyundai-Kia

Kini, beredar gambar Spyshot dari SUV kompak terbaru Nissan tersebut. Sayangnya foto yang diunggah ke media internet tersebut, hanya memperlihatkan bagian belakang mobil Magnite.

Melansir dari Indianautosblog, Jumat 9 Oktober 2020, biasaya versi produksi dari sebuah mobil akan berbeda dengan model konsepnya. Meski demikian, pada Magnite tidak terlihat perbedaan signifikan.

Saham Honda dan Nissan Naik Usai Umumkan Merger

Bagian belakangnya terlihat sudah mengadopsi lampu LED Bar. Terlihat banyak lekukan di mobil baru Nissan itu, mulai dari bagasi serta bumpernya. Sementara di atap terlihat antena sirip hiu dan roofrail.

Baca juga: Siap-siap, Tesla Cybertruck Dijual di RI Akhir 2021

Nissan dan Honda Resmi Merger

Model pelek yang terlihat dalam foto, tampak serupa dengan yang sebelumnya ada pada mobil konsep Magnite, namun dengan diameter yang lebih kecil. Perbedaan dengan versi konsep, ada di bagian difussernya yang dibuat lebih sederhana. 

Gambar memperlihatkan mobil Nissan Magnite berwarna biru tanpa selubung. Hanya logo di tengah bagasi, serta di sisi kanan bawahnya ditutup memakai stiker putih untuk menyamarkan identitasnya.

Nissan Magnite itu terlihat sedang dalam proses pengisian Bahan Bakar Minyak, dengan posisi lubang ada di sisi kanan. Diperkirakan, mobil ini merupakan unit yang diuji jalan di Negeri Hindustan.

Sayangnya belum ada informasi resmi, terkait spesifikasi teknis dan jantung penggerak yang dipakai. Nissan magnite dijadwalkan meluncur di India pada semester pertama 2021.

VIVA Otomotif: logo Nissan

Nissan Hancur-hancuran, Apakah Bisa Bertahan?

Nissan tengah menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari pemotongan 9.000 pekerjaan hingga penurunan produksi global sebesar 20 persen.

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025