Mobil Canggih Mazda Kembaran Gran Max Dibikin di Indonesia
- dok. Mazda
VIVA – Saat ini dengan mudah ditemui, dua mobil serupa namun ditawarkan oleh dua merek otomotif berbeda. Contoh mobil hasil kerjasama dua perusahaan otomotif, yakni Daihatsu GranMax dan Mazda Bongo.
Jika menelisik laman resmi Mazda Jepang, bisa diketahui informasi bahwa mobil itu memiliki desain sama persis dengan Daihatsu Gran Max, mulai dari eksterior, sampai dengan desain interiornya. Seperti kembarannya itu, Mazda Bongo tersedia versi minibus dan pikap.
Mesin yang dipakai sebagai penggeraknya, berkapasitas 1.500cc berbahan bakar bensin. Pembeli Bongo bisa memilih beragam varian, yang memakai transmisi manual lima percepatan maupun otomatis percepatan, serta sistem penggerak dua dan empat roda.
Menariknya, Daihatsu Gran Max dan Mazda Bingo lahir dari fasilitas produksi milik PT Astra Daihatsu Motor di Sunter, Jakarta Utara. Mobil-mobil itu lalu di ekspor ke Jepang, dan ditawarkan melalui diler dari dua merek berbeda.
Baca juga: Mobil Mazda Kembaran Daihatsu Gran Max, Harganya Tembus Rp331 Juta
Hal ini diungkapkan oleh Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra. Dia menyebut, Daihatsu dan Mazda melakukan kolaborasi di pasar otomotif Jepang melalui produk Bongo.
"Gran Max dijual sebagai Toyota Town Ace dan Lite Ace, lalu dijual juga oleh Mazda. Saya sebagai orag ADM bangga, karena kalau sampe sebuah negara bisa ekspor ke Jepang itu merupakan pencapaian," ujarnya dalam konfrensi pers virtual, Jumat 11 September 2020.
Meski diproduksi oleh pabrik ADM di Indonesia, kata Amel, kualitas serta fitur-fitur yang disematkan pada Mazda Bongo maupun Gran Max versi Jepang lainnya, mengikuti regulasi dan peraturan di Negeri Sakura.
Meski berstatus sebagai kendaraan angkut barang, Mazda menyematkan fitur pintar, yang mengurangi risiko mobil mengalami kecelakaan, antara lain peringatan ketika kendaraan berpindah lajur, dan rem otomatis ketika ada penyebrang jalan mendadak.
"Di Jepang punya standar kesematan sendiri. Jadi kami produsen di Indonesia mengikuti standar di negara tujuan ekspor," paparnya.
