Pengemudi Taksi Online yang Pakai Mobil Listrik akan Dapat Insentif
- U-Report
VIVA – Banyaknya orang menghindari bepergian dengan kendaraan umum karena pandemi COVID-19, membuat pemesanan taksi online Uber turun 73 persen di kuartal kedua. Kondisi ini memacu perusahaan untuk melakukan terobosan, salah satunya dengan menggunakan kendaraan berbasis listrik.
Uber mengatakan, semua perjalanan mereka akan menggunakan kendaraan listrik pada tahun 2030 di AS, Kanada, dan Eropa. Selain karena pandemi, Uber memilih beralih ke listrik lantaran lebih minim polusi.
Raksasa ride-hailing yang berbasis di San Francisco itu mengatakan, bahwa selama periode 2017-2019 jejak karbon yang mereka keluarkan meningkat hingga 41 persen.
“Kami dapat melakukan jauh lebih baik. Mengurangi intensitas karbon dan menurunkan emisi berada dalam jangkauan," kata direktur kebijakan, kota dan transportasi di Uber, Shin-pei Tsay, dikutip dari laman ABC News, Rabu 9 September 2020.
Baca juga: Pulang ke Bumi, Kawanan Tikus Jadi Berotot
Hambatan utama untuk beralih ke kendaraan listrik adalah biaya. Untuk membantu pengemudi beralih, pengemudi Uber akan mendapatkan tambahan 50 sen per perjalanan untuk kendaraan hibrida dan tambahan US$1,5 untuk kendaraan listrik sepenuhnya di lebih dari 15 kota di AS dan Kanada.
Sebagian dari uang ekstra itu berasal dari konsumen, yang akan membayar ekstra US$1 untuk memilih perjalanan “Uber Green” dengan kendaraan listrik atau hibrida.
Secara keseluruhan, Uber berencana membelanjakan US$800 juta untuk program-program yang membantu ratusan ribu pengemudi beralih ke kendaraan listrik pada tahun 2025.
“Permintaan transportasi tumbuh lebih cepat dari apa pun, dan kami belum berbuat cukup banyak sebagai komunitas untuk menurunkannya, menurunkan karbon kami,” kata Tsay.