Pedagang Mobil Bekas Ungkap Rahasia Kijang Innova Diesel
- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA – Toyota Kijang Innova ditawarkan untuk konsumen di Tanah Air dalam dua pilihan mesin, yakni bensin berkapasitas 2.000cc atau diesel 2.400cc. Untuk menebusnya dalam kondisi baru, konsumen harus menyiapkan dana setidaknya Rp320 jutaan untuk tipe terendah.
Bagi yang ingin memiliki mobil keluarga kelas menengah itu, namun dananya terbatas, maka versi bekas bisa menjadi solusi. Sebagai ilustrasi, Kijang Innova bekas pakai dari tahun 2008 kini bisa ditebus dalam kisaran harga Rp100 jutaan. Jika ingin versi lebih muda, siapkan dana kira-kira Rp200 jutaan.
Menariknya, versi mesin diesel dari produk penerus Kijang tersebut ditawarkan lebih mahal oleh pedagang mobil bekas. Selisih harganya bahkan bisa lebih mahal Rp20 juta, daripada banderol pasaran mobil yang memakai mesin bensin sebagai jantung penggeraknya.
Meski demikian, Senior Manager Sentra Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih menyebut, bukan perkara mudah untuk bisa memiliki stok unit Kijang Innova diesel. Jika tersedia pun, kata dia, maka biasanya tidak bertahan lama dipajang di ruang pamer mobil bekas, lantaran sudah dibeli konsumen.
Baca juga: Murahnya Harga Kijang Innova Bekas, Ada yang Setara LCGC
"Susah banget sih enggak juga. Cuma begitu baru dipajang, berapa hari sudah bisa laku karena memang banyak yang mau. Mobil itu irit soalnya, solarnya enggak perlu yang mahal juga bisa," tuturnya saat dihubungi VIVA Otomotif, Kamis 16 Juli 2020.
Selain itu, kata dia, biasanya Kijang Innova bermesin diesel akan dipakai oleh pembelinya untuk operasional harian, seperti ke kantor, mengantar anak atau istri, dan bukan untuk dijadikan taksi online. Sehingga, kondisinya masih dalam keadaan baik.
"Yang pasti satu, enggak dipakai (taksi) online. Biasa pemakaiannya untuk disetir sendiri atau pakai sopir, jadi rata-rata masih oke kondisinya," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Andi, Pedagang mobil bekas dari Jordy Mobil di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia menyebut, pemakai Innova diesel biasanya berada di segmen menengah atas, ataupun sebagai kendaraan operasional kantor.
"Konsumen sudah punya mobil mewah, dan dia beli Innova diesel untuk operasional harian. Jadi bukan tipe pembeli, yang pakainya sebentar terus jual atau tuker model. Biasanya pedagang dapat lungsuran operasional kantoran, kondisinya juga bagus karena kan biasanya servis berkalanya teratur," tuturnya.