Mobil Perang Pindad Boleh Dibeli Masyarakat Umum, Ada Tapinya

Kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad (Persero)
Sumber :
  • Twitter @prabowo

VIVA – Industri manufaktur otomotif nasional bukan hanya bisa menghasilkan produk mobil angkutan penumpang dan barang, tetapi juga kendaraan taktis. Ini sudah dibuktikan oleh PT Pindad (Persero), dengan produk bernama Maung.

Menlu Inggris Blak-blakan Sebut Israel sebagai Kekuatan Penjajah

Direktur Utama Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, Maung merupakan kendaraan taktis (rantis) yang dikembangkan sejak 2019. Sejumlah teknologi yang disematkan, telah disesuaikan dan diadopsi dari kendaraan Insfanteri TNI Angkatan Darat.

“Beberapa kali uji coba dengan berbagai mesin, akhirnya kami pakai diesel 2.400cc,” ujarnya seperti dikutip dari 100KPJ, Senin 13 Juli 2020.

Joe Biden Gelontorkan Rp 10,7 Triliun Bantuan Senjata ke Israel

Mesin diesel yang menjadi jantung penggerak Maung, kata dia, dipadukan dengan sistem penggerak empat roda yang memungkinkan kendaraan tersebut melaju di berbagai medan jalan. Untuk sektor kaki-kaki, mengandalkan MacPerson independen dengan torsion axle.

Baca juga: Pria Ini Pilih Mencuri Kunci Dibandingkan Mobilnya, Buat Apa?

Irjen Dedi Pimpin Evaluasi Penggunaan Senpi, Cegah Kasus Polisi Tembak Polisi Terulang

“Kendaan ini diesel four wheel, indenpend depan. Kecepatan di tol 120 kilometer per jam yang aman, tapi bisa sampai 140 km per jam,” tuturnya.

Guna mendukung operasionalnya, kapasitas tangki bahan bakar Maung dirancang untuk menampung 80 liter BBM diesel. Fungsinya sebagai kendaraan perang, didukung dengan senjata yang menganut sistem bongkar pasang yang ringkas, dan mudah.

“Sudah dilengkapi senjata caliber 762, senapan serbu SS 2, towing 4 winch. Lengkap dengan jiriken (cadangan) BBM 20 liter. Lampu blackout, GPS sistem,” sambungnya.

Maung buatan Pindad, kata dia, bisa dibeli masyarakat umum, dengan catatan tidak dilengkapi senjata dan tersedia dalam beberapa pilihan varian. Meski dibanderol tidak murah, ternyata sudah banyak konsumen yang menyatakan minatnya untuk memelihara 'Harimau' lokal tersebut.

“Sudah banyak yang menyatakan minat. Tapi tidak lengkapi senjata, kami ada 4 varian, salah satunya double cabin untuk logistic Rp600 juta, varian Rp800 juta, ada mendekati Rp900 juta sampai Rp1,1 miliar super lengkap,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya