Pedagang Ungkap Penyakit Mobil Bekas Usia 7 Tahun
- viva.co.id/ Pius Mali
VIVA – Banyak alasan mengapa orang lebih memilih untuk membeli kendaraan baru, ketimbang mobil bekas pakai. Mulai dari kondisinya yang tidak lagi 100 persen, hingga minimnya pengetahuan akan dunia otomotif.
Kunci utama dalam membeli mobil bekas, memang ada di pemeriksaan kondisi. Jika jeli, maka memakai kendaraan eks orang lain tidak menjadi masalah. Tapi, tidak semua orang bisa melakukannya.
Harga yang ditawarkan untuk mobil bekas memang menggiurkan, tapi jika salah memilih bisa-bisa dana yang dikeluarkan untuk perbaikan setara dengan harga belinya. Tentu hal ini yang ingin dihindari.
150 titik inspeksi
Co-Founder Carro Automall, Aditya Lesmana mengatakan bahwa perusahaannya memiliki standar khusus mengenai pemeriksaan mobil yang akan dibeli, sebelum nantinya dijual lagi ke konsumen.
“Ada beberapa kriteria yang mengharuskan kami melakukan pemeriksaan mobil, seperti 150 titik pengecekan. Mobil bekas yang kami beli juga direkondisi, hanya 1 dari 10 unit yang kami beli biasanya bisa langsung dijual,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Kamis 2 Juli 2020.
Pria yang akrab disapa Adit itu menjelaskan, selain pengecekan juga ada beberapa kriteria lain yang harus dipenuhi, seperti dokumen kendaraan dan statusnya yang belum pernah mengalami tabrakan.
Mobil usia 7 tahun
Adit juga mengungkapkan, perusahaannya memiliki standar khusus soal usia mobil bekas yang dibeli dan dijual. Menurutnya, tahun perakitan kendaraan yang akan dibeli tidak boleh lebih dari 7 tahun.
“Dari umur, kami mencoba tidak lebih dari 7 tahun. Alasannya, di atas umur tersebut biaya-biaya lain ke depannya semakin mahal bagi konsumen. Jadi kami pikir, sudahlah jangan beli yang terlalu tua juga,” tuturnya.
Baca juga: Tips Membeli Mobil Bekas yang Bebas Masalah