Daihatsu Gran Max Baru Bakal 'Lahir' di Sunter, Ada Tapinya
- Paultan
VIVA – Daihatsu telah memperkenalkan model baru Gran Max di negara asalnya, Jepang. Mobil niaga untuk angkutan barang maupun penumpang itu, memiliki tampilan yang berbeda, direncanakan untuk dijual di sana pada September 2020.
Menariknya, Gran Max berwajah baru itu ternyata merupakan produksi PT Astra Daihatsu Motor di Indonesia. Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra mengatakan, mobil tersebut lahir dari fasilitas produksi yang sama untuk pemasaran secara lokal di Tanah Air.
"Iya bikinnya di ADM Sunter, Jakarta Utara. Line produksinya sama, hanya komponennya saja ada perbedaan," ujarnya saat dihubungi VIVA Otomotif, Selasa 30 Juni 2020.
Sebelumnya mobil Gran Max yang diekspor ke Jepang memakai logo Toyota dan dijual sebagai model Town Ace. Hal ini wajar, mengingat Daihatsu berada dalam lingkaran bisnis grup Toyota secara global. Meski demikian, kata dia, pada Agustus 2020 yang akan diekspor adalah versi asli Gran Max.
Baca juga: Daihatsu Perkenalkan Gran Max Baru, Mulai Dijual September 2020
"Versi ekspor akan dimulai produksinya Juli 2020. Lalu, rencananya kami mulai ekspor perdana pakai nama Gran Max ke Jepang bulan Agustus 2020. Sebelumnya kami ekspor pakai nama Toyota Town Ace," paparnya.
Terkait pembaruan model Daihatsu Gran Max untuk pasar lokal, Amel menyebut, pihaknya belum berencana melakukan penyegaran pada model yang dipasarkan saat ini. Sebab, kata dia, mobil tersebut dalam versi pikap maupun minibus masih diterima oleh pasar otomotif nasional dengan baik.
"Untuk Gran Max lokal belum ada rencana (penyegaran produk)," tuturnya.
Dari laman resmi Daihatsu Indonesia, diketahui Gran Max versi penumpang ditawarkan mulai dari Rp171,875 juta sampai Rp187,875 juta. Sementara untuk versi pikap, banderolnya mulai dari Rp141,4 juta sampai Rp173,1 juta on the road Jakarta.
Harga Mobil Daihatsu Bisa Naik 5 Persen karena Hal Ini
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) turut menanggapi adanya rencana kebijakan Pemerintah dalam menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.
