BMW Tak Perpanjang Masa Kerja 10 Ribu Karyawan Kontraknya
- bmw.
VIVA – Dampak pandemi COVID-29 cukup terasa di sektor otomotif, mulai dari berhentinya operasional pabrik, sampai dengan penurunan penjualan kendaraan baru. Akibatnya, perusahaan harus melakukan efisiensi agar bisa terus bertahan di tengah badai krisis tersebut.
Bentuk efisiensi yang dilakukan pun beragam, salah satunya dengan cara tidak memperpanjang masa kerja karyawan tetap. Pilihan berat tersebut, salah satunya sudah dilakukan merek mobil BMW di Munich, Jerman.
Melansir dari Paultan, Selasa 23 Juni 2020, BMW berencana untuk tidak akan memperpanjang masa kerja untuk 10 ribu pekerja kontraknya. Informasi itu didapat dari salah seorang sumber kepada media Reuters.
Langkah untuk tidak memperpanjang masa kerja karyawan yang belum terikat kontrak, dipilih untuk memangkas biaya termasuk juga kapasitas pekerjanya di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: 81 Tahun Lalu, Pernah Ada Mobil yang Bodinya Dibuat dari Plastik
Berbeda dengan strategi di kantor pusatnya, pengurangan karyawan tersebut belum dilakukan oleh BMW Group Indonesia. Agen pemegang merek mobil BMW dan Mini di Tanah Air itu masih bertahan dengan kondisi seperti sebelum pandemi.
Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania mengatakan, BMW pernah melewati berbagai fase sulit dalam menjalankan bisnis otomotifnya. Meski demikian, tetap berupaya untuk melakukan inovasi dan strategi untuk bisa melewati masa krisis seperti saat ini.
"Kami tidak melakukanya (pengurangan tenaga kerja). Kami tetap memberikan inovasi dan teknologi kepada pelanggan, sehinggga yakin bisa terus tumbuh," tuturnya beberapa waktu lalu.