Daihatsu Buka-bukaan soal Pemutusan Hubungan Kerja
- Dok: ADM
VIVA – Otomotif menjadi salah satu bisnis yang mengalami dampak cukup besar, akibat wabah COVID-19 di Indonesia. Daya beli masyarakat turun, sehingga penjualan menjadi tidak maksimal.
Selain itu, adanya pembatasan sosial berskala besar juga membuat diler tidak bisa beroperasi. Hal yang sama juga terjadi pada pabrik, yang harus tutup sementara demi mencegah penyebaran virus.
Salah satu yang mengalami hal itu, yakni PT Astra Daihatsu Motor, yang sehari-hari merancang dan memproduksi kendaraan untuk memenuhi pasar lokal maupun luar negeri. Mereka berhenti beraktivitas sejak 10 April lalu, dan baru kembali membuat unit pada awal Juni.
Mereka mengaku, selama Januari hingga Mei tahun ini ada 48 ribu unit mobil Daihatsu yang dikirim ke rumah konsumen. Walau turun 38,6 persen dari tahun lalu, tapi uniknya jumlah konsumen justru bertambah 0,4 persen.
Baca Juga: Di Negara Ini, Harga Bensin Naik Tiap Hari
Sementara itu, data pengiriman dari pabrik ke diler menunjukkan bahwa periode Januari-Mei 2020 tercatat sebanyak 49,4 ribu unit, lebih 39 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Pada bulan Mei, ADM sama sekali tidak mengirim unit ke diler. Bulan sebelumnya, hanya 1.300 unit yang dikeluarkan dari gudang dan dibawa ke diler-diler mereka.
Meski penjualan turun hampir 40 persen, namun Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra mengatakan bahwa mereka menganggap semua karyawan adalah aset yang patut dipertahankan. Itu sebabnya, meski mengalami kerugian banyak, mereka memutuskan tidak ada pemutusan hubungan kerja.
“Di ADM tidak ada PHK. Tapi, mereka yang kontraknya habis tidak diperpanjang. Tidak ada pensiun dini yang ditawarkan. Karyawan kerja sesuai protokol COVID-19, yakni 50 persen kerja dari rumah. Ini menunjukkan komitmen kami, bahwa karyawan adalah aset,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Senin 22 Juni 2020.