Gara-gara Ini Daihatsu New Ayla Banyak Peminatnya
- Viva.co.id/ Pius Mali
VIVA – Mungkin tidak banyak yang menyadari, bahwa Daihatsu selama bertahun-tahun menjadi merek mobil paling laris nomor dua di Indonesia. Hal itu bisa dicapai, tidak dengan cara yang mudah.
Kalau melihat dari jumlah merek yang ada saat ini, kompetisinya sangat ketat sekali. Pasar enggak cuma didominasi oleh merek Jepang saja, beberapa merek asal China juga sudah mulai unjuk gigi dan cukup sukses merebut hati konsumen.
Saat muncul wabah COVID-19, semua merek mengalami penurunan penjualan. Angkanya cukup bikin kaget, yakni sekitar 40 persen. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari turunnya daya beli masyarakat hingga adanya pembatasan sosial berskala besar.
Penyedia jasa pembiayaan kendaraan atau leasing, juga tidak mau ambil risiko. Demi menghindari gagal bayar, mereka menaikkan batas uang muka yang harus disetor saat pembelian secara kredit. Selain itu, status keuangan dan kemampuan konsumen juga diperiksa ketat.
Baca juga: Daihatsu Gak Mau Mimpi Jadi Nomor 1 di Indonesia
Hal ini secara otomatis, membuat konsumen lebih memilih untuk membeli mobil yang harga jualnya terjangkau. Jika memilih pembayaran kredit, maka angsuran per bulannya juga tidak besar dan masih masuk dalam hitungan pihak leasing.
“Kami enggak mau janji-janji, karena tidak mudah mengeluarkan down payment rendah. Leasing selektif sekali, jadi agak sulit mengeluarkan paket-paket DP rendah atau angsuran ringan,” ujar Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Sabtu 20 Juni 2020.
Selama Januari hingga Mei tahun ini, ada 48 ribu unit mobil Daihatsu yang dikirim ke rumah konsumen. Walau turun 38,6 persen dari tahun lalu, tapi uniknya jumlah konsumen mereka justru bertambah 0,4 persen. Artinya, semakin banyak yang tertarik memiliki merek tersebut.
Hendrayadi menjelaskan, New Ayla yang menjadi salah satu model yang memberikan kontribusi pada penjualan Daihatsu selama 6 bulan pertama di tahun ini. Hal itu tidak terlepas, dari stabilnya pangsa pasar mobil low cost green car berjenis hatchback.
“Segmen LCGC hatchback tidak terlalu signifikan perubahan komposisinya, kalau tahun lalu kontribusinya 10,7-10,8 persen di pasar Indonesia. Tahun ini, dibandingkan dengan April, pada bulan Mei memang turun, tapi hanya sedikit. Dari Januari hingga Mei tahun ini, New Ayla ada di posisi dua setelah Honda Brio Satya,” tuturnya.