Viral Pengemudi Lamborghini Digebuki Warga
- Dok. Lamborghini
VIVA – Kesenjangan sosial kerap menimbulkan perselisihan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa iri sering bertemu dengan perilaku yang tidak sopan, sehingga menghasilkan bentrokan.
Seperti yang terjadi baru-baru ini di India. Seorang pengemudi mobil mewah Lamborghini, jadi bulan-bulanan warga akibat tidak tertib dalam berlalu lintas. Ia disebutkan ingin pamer ke kekasihnya, namun caranya salah dan dianggap mengganggu pengguna jalan lain.
Baca juga: 10 Mobil Keren Harga Rp60 Juta Bekas Pakai
Dilansir VIVA Otomotif dari Rushlane, Rabu 17 Juni 2020, peristiwa bermula ketika pengemudi mobil tersebut melintas di sebuah jalan yang tidak terlalu lebar. Dalam video, terlihat beberapa pejalan kaki dibuat kaget dengan suara kencang yang muncul dari ujung jalan.
Tak lama kemudian, muncul Lamborghini Gallardo Spyder berkelir jingga. Tampak seorang warga berada di atas bagian mesin, yang posisinya ada di tengah kendaraan mewah itu. Kode Spyder menandakan bahwa mobil buatan Italia itu beratap terbuka.
Warga tersebut rupanya tidak terima, karena pengemudi melajukan mobilnya secara ugal-ugalan. Orang kaya tersebut pindah jalur sembarangan, dan menggeber mesin hingga mengeluarkan suara nyaring dari knalpot.
Warga yang tidak terima, kemudian memberi pelajaran dengan cara lompat ke atas mobil. Ia berusaha menghentikan laju kendaraan, dengan cara memaksa pengemudi.
Ada seorang wanita yang jadi penumpang di dalam mobil tersebut, ia berupaya melerai pertengkaran namun gagal. Meski tidak ditayangkan dalam video, tapi dikabarkan bahwa saat pengemudi turun, ia langsung digebuki oleh beberapa warga yang marah.
Sebagai informasi, Gallardo adalah mobil Lamborghini yang saat ini sudah tidak lagi diproduksi. Model terakhir dari mobil berlambang banteng tempur itu adalah Lamborghini LP 570-4 Spyder Performante, yang disebut Rosso Mars.
Lamborghini mengakui, selama memproduksi seri Gallardo, model tersebut menjadi produk yang paling sukses. Sebelum hadirnya model itu, penjualan rata-rata mereka hanya 250 unit per tahun. Sejak kehadirannya, angka itu berubah jadi 2.000 unit. Di Indonesia, mobil eksotik itu ditawarkan dengan banderol di kisaran Rp4 miliar.
