Nissan Rombak Livina Jadi Sporty, Bakal Dijual Terbatas
- Nissan
VIVA – Minat akan kendaraan bermotor roda empat selama wabah COVID-19, turun drastis jumlahnya. Asosiasi bahkan memprediksi, penjualan pada tahun ini hanya setengah dari angka biasanya.
Berbagai cara dilakukan, agar penurunan penjualan tidak sampai parah. Hal ini dilakukan, baik oleh produsen maupun diler. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Satu diler Nissan di kawasan Parung, Jawa Barat menawarkan multi purpose vehicle Nissan Livina dalam edisi Cross. Tampilannya dibuat lebih gagah, mirip dengan Mitsubishi Xpander Cross.
“Unit yang kami pajang di diler itu Livina VE AT Cross. Harga on the road Jakarta Rp269,975 juta, memang ada penambahan aksesori,” ujar salah satu tenaga penjual diler Nissan Parung, Dewi.
Penambahan aksesori yang dimaksud, kata Dewi meliputi roof rail, spoiler bumper depan, dan mengganti pelek dari ukuran 16 inci menjadi 18 inci.
Hal yang sama kini juga dilakukan oleh produsennya, PT Nissan Motor Indonesia. Dari pantauan VIVA Otomotif di laman Instagram @indra_fathan, Kamis 11 Juni 2020, beredar informasi soal Livina Sporty Package Limited Edition.
Mobil berkapasitas tujuh penumpang itu diberikan beberapa aksesori, sehingga tampilannya menjadi lebih sporty. Seperti aksen merah pada bumper dan side skirt, kicking plate di bawah pintu, karpet dengan lis berwarna merah, serta jok yang sisi pinggirnya dijahit dengan benang merah.
Konsep warna merah ini mirip dengan yang biasa Nissan lakukan di rumah modifikasi mereka, Nismo. Tak lupa, rumah spion luar juga diberi kelir dengan warna yang sama.
NMI juga menyematkan kamera 360 derajat, yang sebelumnya dipasang di X-Trail. Dengan fitur ini, maka pengemudi bisa memantau seluruh sudut mobil dengan mudah melalui layar di dasbor.
Disebutkan bahwa Livina yang digunakan berbasis dari model VE, dan akan dijual dengan banderol Rp265,4 juta. Jumlah yang dibuat tidak banyak, hanya 100 unit saja.
Sebanyak Ini Mobil Baru yang Dibuat di RI, Sebagian Ekspor ke Luar Negeri
Penjualan mobil baru di Indonesia terus mengalami penurunan, terutama di tahu ini yang bertepatan dengan pergantian pemerintahan. Padahal ada banyak brand pendatang baru.
