Sambut Era Elektrifikasi, Bentley Pensiunkan Mesin Mobil Legendarisnya
- autoevolution
VIVA – Setiap produsen otomotif, biasanya memiliki ciri khas tertentu. Tak hanya untuk desain eksterior dan interiornya saja, mesin yang ditanam pada kendaraan juga memiliki 'ramuan' yang berbeda antar merek mobil.
Cara ini seperti dilakukan oleh merek Bentley. Bukan cuma kemewahan di luar dan dalam mobil saja yang ditawarkan kepada konsumennya, mesin V8 dengan kapasitas 6,75 liter juga menjadi ciri khas merek otomotif Inggris tersebut.
Mesin berkapasitas besar itu pertama kali dibuat pada tahun 1959, untuk menggantikan jantung penggerak empat silinder segaris di mobil Bentley lawas. Mesin yang kerap disebut sebagai L Series engine itu disematkan pada Bentley S2.
Kini, Bentley memutuskan untuk menyudahi produksi mesin V8 6.75 liter tersebut. Rencana ini diungkapkan oleh Bentley member of the board in charge with manufacturing, Peter Bosch. Dia menyatakan, mesin tersebut tak akan lagi dipakai untuk mobil baru.
Baca juga: Resmi Meluncur, Banderol Fortuner Baru Tembus Rp720 Jutaan
"Mesin V8 6.75liter kami yang terhormat, telah mendukung Bentley selama lebih dari enam dekade. Oleh karena itu mesin ini telah mendapatkan masa pensiunnya," ujarnya seperti dikutip dari Autoevolution, Kamis 4 Juni 2020.
Sebagai penanda berakhirnya produksi, kata Bosh, jantung penggerak ini akan disematkan dalam produk Bentley Mulsanne 6.75 Edition by Mulliner. Mobil ini hanya akan dibuat sebanyak 30 unit di dunia.
"Sekarang, kami menantikan masa depan Bentley, ditenagai oleh mesin W12 yang luar biasa, atau mesin V8 4.0 liter dan V6 Hybrid sebagai awal perjalanan kami menuju elektrifikasi," ujarnya.