Indonesia Dibidik Jadi Pengganti China

Ilustrasi pabrik Toyota.
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVA – Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara, yang perkembangan industri otomotifnya cukup pesat. Sejumlah produk, bahkan sudah dikapalkan ke luar negeri secara teratur tiap bulannya.

Bakal Ada 6 Merek Mobil Baru yang Dirakit di Purwakarta

Hal ini tidak terlepas dari kualitas dan kemampuan produksi, yang selalu meningkat setiap tahun. Tak heran, apabila banyak produsen yang berniat untuk menambah investasi mereka di Tanah Air.

Baca juga: Pesaing Avanza Mulai Dikirim ke Diler-diler di Indonesia

Kiamat Industri Otomotif! Ratusan Ribu Pekerja Terancam PHK Massal

Saat pandemi COVID-19, sektor otomotif menjadi lumpuh. Selain karena daya beli masyarakat menurun, kapasitas produksi juga tidak maksimal akibat pabrik harus tutup sementara.

Uniknya, di Korea Selatan diler-diler masih diizinkan untuk berjualan. Sebab, pemerintah negara tersebut tidak memberlakukan lockdown. Meski demikian, pabrik sempat berhenti beroperasi selama beberapa hari.

Bikin Mobil Secepat Kilat tanpa Bikin Polusi! Ini Rahasia Chery

Pabrik Hyundai di Ulsan, Korea Selatan

“Pabrik-pabrik di Korsel tutup bukan karena COVID-19, tapi karena suplainya putus dari China. Bulan Mei sudah mulai pulih, tapi karena berorientasi ekspor, permintaannya turun 30 persen,” ujar Duta Besar RI di Seoul, Umar Hadi saat diskusi di acara Marketeers belum lama ini, dikutip Senin 18 Mei 2020.

Umar menjelaskan,tutupnya pabrik otomotif di Korsel selama 3 pekan yakni karena masalah suplai kabel kelistrikan, yang 70 persen diimpor dari Wuhan. Jadi, ada wacana memperbaiki rantai pasok.

“Masalahnya, supply chain Hyundai itu menggandeng UKM. Jadi, kalau relokasi ke Indonesia perlu bermitra dengan pihak di Indonesia. Saya sedang membujuk UKM Korea, melihat membangun supply chain di Indonesia,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Tri Purnamajaya. Ia mengaku, ada potensi pabrikan Jepang akan merelokasi industri dari China ke beberapa negara di Asia Tenggara.

“Kami usahakan agar mereka relokasi ke Indonesia. Tapi, saingan terbesar Indonesia adalah Vietnam dan Thailand, dan Indonesia harus lebih disiplin,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya