Belajar dari Kasus BMW dr Tirta, Setebal Apapun Kacanya Bisa Pecah
- screenshot Instagram dr.tirta
VIVA – Mobil BMW E60 (sedan Seri 5) milik dokter Tirta menjadi korban tindak kejahatan, ketika sedang terparkir di kawasan BSD, Tangerang. Kaca penumpang belakang sisi kiri di bobol, dan mengakibatkan dirinya kehilangan 1 laptop dan beberapa dokumen penting.
Kejadian tersebut, diceritakannya kepada publik melalui media sosial Twitter dan Instagram. Tak hanya itu, dokter yang juga pengusaha jasa pencucian sepatu, juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian di Polda Metro Jaya.
Kenapa merk mobil gue angkat. Bro, ini mobil bmw serie 5. Lu tau kaca nya setebel apa, dan alarm ga bunyi. Jadi ni maling sangat ahli. Gak kaleng2. Padahal mobil gue tempel sticker relawan bnpb, id card lengkap. Emang pure nekat karena ada kesempatan. Ceroboh gue emang," tulis @tirta_hudhi di media sosial Twitter.
Menanggapi informasi tersebut, Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania mengatakan, pihaknya tidak bisa berkomentar banyak terhadap kendaraan milik pelanggan, terkait guide line BMW yang berlaku secara global.
Baca juga: Cerita dr Tirta Soal Mobil BMW E60 yang Kacanya Dibobol Maling
"Jadi untuk apa yang terjadi terhadap kendaraan pelanggan, kami tak bisa memberi komentar. Tetapi, kami merasa sangat prihatin dengan E60 dr Tirta," ujarnya disela konfrensi video peluncuran produk baru Mini, Rabu 6 Mei 2020.
Jodie mengatakan, semua kaca pada kendaraan BMW Group Indonesia sudah memenuhi standar, bahkan sudah tempered glass. Jadi, mengurangi risiko untuk mencederai penumpang maupun pengemudi saat kaca tersebut pecah.
"Semua jenis kaca, apabila dipecahkan dengan cara tertentu, bahkan setebal apapun, juga bisa pecah. Bukan hanya untuk kendaraan BMW saja," paparnya.
Terkait dengan alarm yang tidak memberi peringatan saat kaca mobil mewah berwarna hitam tersebut dibobol, kata Jodie, untuk model kendaraan BMW E60 yang sejenis dengan milik dr Tirta dalam kondisi standar pabrikan tidak dibekali dengan alarm.
"Jadi tidak ada (alarm), hanya dimungkinkan dengan cara retrofit (penambahan aksesori). Jadi ditambahkan, karena tidak bisa dilakukan oleh pabrikan BMW untuk jenis kendaraan tersebut, untuk seri 5," tuturnya.
Sampai saat ini, BMW Indonesia belum menerima laporan dari diler-diler resminya, terkait perbaikan yang dilakukan pada sedan Seri 5 milik dr Tirta. Meski demikian, Jodie mengatakan, pihaknya siap membantu sesuai dengan standar prosedur pengerjaan yang berlaku.
"Kami masih tunggu update, jadi masuknya ke bengkel BMW mana (sesudah dibobol). Intinya kami akan membantu semua pelanggan jika mereka memiliki kesulitan atau kendala pada kendaraannya," ucap Jodie