Modifikasi Kayak Begini, Bikin Mobil Gak Laku Saat Dijual
- www.carbuzz.com
VIVA – Memodifikasi mobil kini bukanlah hal yang tabu bagi sebagian masyarakat. Dengan cara ini, pemilik bisa merasa lebih terikat dengan kendaraan yang dimiliki, bahkan menjadi pusat perhatian saat dikemudikan di jalan raya.
Namun, perubahan yang dilakukan pada bentuk, tampilan, hingga spesifikasi mobil bisa berisiko merusak komponen lainnya jika tidak dilakukan dengan tepat. Tak hanya itu, modifikasi ternyata juga membuat kendaraan susah dijual kembali.
Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer mengatakan, rata-rata konsumen yang meyambangi ruang pamer mobil bekas tersebut, mengingkan kondisi dan spesifikasi kendaraan yang sesuai dengan standar pabrik.
"Misalkan mobil sudah ganti pelek, mau jual ke kami, enggak jadi faktor penambah (harga). Justru bisa jadi kurang, karena kami akan ganti lagi ke model standar. Modifikasi itu kan relatif, saya bilang bagus, menurut orang lain bisa jadi jelek," ujarnya saat konfrensi video virtual beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pakai Mesin Moge CBR1000RR, Mobil Mungil Ini Dibanderol Rp84 Jutaan
Lantas, bisakah mobil modifikasi dijual ke showroom besar seperti Mobil88? Fischer mengatakan, selama modifikasi yang dilakukan oleh pemilik sebelumnya tidak menimbulkan risiko besar, dan berbahaya saat dikemudikan, maka bisa saja diterima oleh pedagang ataupun diler mobil bekas.
Sebagai contoh, kata Fischer, modifikasi yang membuat mobil sulit dijual kembali adalah pemasangan audio yang berlebihan, penggantian pelek yang melebihi ukuran yang disarankan, termasuk juga menurunkan ketinggian (ground clearance) jauh dari standar.
"Ada yang pasang sound system berlebihan itu kami hindari, takutnya enggak aman instalasinya. Terus ganti pelek dari 16 inci menjadi 20 inci, lalu potong per dan segala macam, itu kami hindari karena kaki-kaki akan kena (bermasalah)," tuturnya.
Fischer mengatakan, menjual mobil sebaiknya memang dikembalikan dalam kondisi standar pabrikan. Cara tersebut, akan membantu mempermudah pemilik saat melakukan transaksi penjualan di diler mobil bekas.
"Kalau modifikasi sudah oprek semuanya, kami tidak akan terima. Intinya kami hanya menjaga kualitas, jangan sampai konsumen beli mobil bekas dari kami, itu merasa dirugikan," tuturnya.