Jual Mobil saat Corona, Harganya Terjun Bebas
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Tidak ada yang menyangka, wabah virus corona bakal menimbulkan dampak yang besar di sektor perekonomian. Banyak bisnis yang keuangannya terganggu, termasuk perusahaan besar sekalipun.
Para pengusaha, terutama yang memiliki modal pas-pasan dan dana perusahaan untuk situasi daruratnya tidak banyak, dalam posisi serba salah. Jika tetap berbisnis, dana operasional tetap harus cair. Sementara, apabila tutup maka banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan.
Situasi seperti ini, juga dialami oleh para pengusaha penyewaan kendaraan atau rental. Hendry dari ?Agra Rental Mobil, sudah dua bulan ini usahanya tidak beroperasi.
“Saya sudah tidak beroperasi selama dua bulan, sejak 10 Maret. Omzet sama sekali enggak ada, karena mobil enggak bisa jalan akibat dilarang mudik, ditambah PSBB juga,” ujarnya saat dihubungi VIVA, Senin 4 Mei 2020.
Baca juga: Rute Ini Jadi Favorit Warga yang Nekat Mudik
Hendry mengaku, perusahaan pembiayaan tetap melakukan penagihan, meski tidak ada satu orang pun yang menyewa kendaraan. Meski ditawari relaksasi kredit dari leasing, tapi ada biaya yang tetap wajib dibayar.
“Dulu biasanya omzet tiap bulan Rp80-100 juta, lebaran juga ramai. Keuntungan bisa dapat Rp20-30 juta. Tapi, sekarang nol. Leasing kasih perubahan waktu jatuh tempo, tapi harus bayar administrasi dan bunga lagi. Penagihan masih terus jalan,” tuturnya.
Untuk tetap bisa mempertahankan bisnis, Hendry mengaku harus melepas beberapa unit kendaraan yang ia sewakan. Sayangnya, harga yang ia dapat jauh dari pasaran sebelum wabah virus corona.
“Ini saya mau jual unit yang ke-3, buat bayar unit yang masih angsuran dan biaya sehari-hari. Bulan Maret masih ditawar Rp290 juta, jarak seminggu udah enggak ada yang mau. Sekarang, yang minat di harga Rp230 juta,” ungkapnya.