Virus Corona Bikin Orang Indonesia Rela Pakai Mobil 'Murah'
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA – Mobil merupakan salah satu moda transportasi darat, untuk menemani beragam aktivitas pemilik ataupun penggunanya. Di tengah pandemi virus Corona saat ini, kendaraan bermotor roda empat itu punya fungsi baru, yakni sebagai penghasil dana tambahan.
Menjual mobil, ternyata banyak dilakukan oleh perorangan maupun perusahaan selama pandemi COVID-19 melanda Tanah Air. Alasannya pun serupa, menginginkan dana tunai dalam jumlah besar, dan prosesnya relatif singkat, jika dibandingkan dengan penjualan jenis aset lainnya.
Presiden Director PT Balai Lelang Serasi (IBID Lelang), Daddy Doxa mengatakan, proses lelang dalam kondisi normal hanya melibatkan 300 sampai 400 unit mobil. Di tengah darurat COVID-19, jumlahnya meningkat, bisa mencapai 600 mobil dalam satu kali acara lelang.
"Suplainya banyak karena orang pada jual kendaraannya, perusahaan juga demikian. Konsumen enggak tahu ke depannya setelah COVID-19 ini, makanya mereka putuskan untuk 'mencairkan' kendaraan, karena memang butuh cash," ujarnya saat dihubungi VIVA, minggu 3 Mei 2020.
Hal senada juga diungkapkan oleh President Director Mobil88, Halomoan Fischer. Dia mengatakan, berdasarkan data mobil88 pada April 2020, masyarakat yang hendak menjual mobil ada kenaikan sekitar 15 persen, jika dibandingkan dengan kondisi normal.
Artinya, banyak masyarakat yang merelakan aset dalam bentuk mobil, untuk ditukar menjadi uang tunai. Dana yang diperoleh tersebut, kata Fischer, nantinya bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan hidup sehari-hari selama pandemi, termasuk biaya kesehatan jika diperlukan.
"Di rumah saja biaya bukan makin turun, tetapi malah naik. Sementara income turun. Nah, orang pasti butuh cash, yang dilakukan ya jual aset. Salah satu yang gampang dijual ya mobil," ujarnya saat konfrensi video beberapa waktu lalu.
Selain menjual utuh mobilnya, kata Fischer, ada juga konsumen yang memilih down grade atau tukar unit. Dengan cara ini, masyarakat tetap bisa memiliki mobil, tetapi dengan harga serta spesifikasi yang jauh lebih rendah dibandingkan model sebelumnya, namun tetap bisa mendapat tambahan dana.
"Untuk segmen menengah ke bawah, berdasarkan pengamatan kami sementara ini, mereka down grade untuk mencari uang tambahan. Misalkan punya Innova, ditukar dengan Calya. Itu kan dia (pemilik mobil), bisa dapat kembalian Rp100 jutaan. Kalau (Innova) ditukar Avanza bisa jadi cash Rp70 jutaan," tuturnya.