Modifikasi Morris Mini Rasa Toyota Agya, Biar Enak Dipakai Harian

Tampilan eksterior mobil Mini yang dibangun dari Toyota Agya 2014
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Mini menjadi salah satu produk otomotif legendaris, dan banyak menjadi incaran para pehobi roda empat di Indonesia. Berbeda dengan kendaraan lainnya, mobil ini memiliki perawakan yang mungil serta desain yang khas.

Viral Toyota Fortuner 'Jadi-jadian' Bikin Heboh, Netizen: Hasil Kawin Dua Mobil

Meski demikian, untuk memiliki mobil mungil tersebut bukanlah perkara mudah. Konsumen harus bersabar untuk mencari unitnya, sebab usianya yang tak lagi muda, menjadikan Mini buatan pabrikan otomotif Morris itu langka di pasaran.

Kondisi tersebut, membuat seorang konsumen dari bengkel CS Bodywork di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, nekat memodifikasi Toyota Agya lansiran 2014, menjadi mobil Morris Mini MK3 yang dikenal oleh masyarakat dunia pada era 1970-an.

3 Terbaik Desain Modifikasi Yamaha Fazzio Bakal Mejeng di IMOS 2024

"Dibangun dari Agya 2014 matik pakai bodi Mini Morris MK3 asli bukan replika. Jadi bodi itu ada di atas rangka Agya," ujar Budiman, Kepala Bengkel CS Bodyworks, seperti dilansir dari 100KPJ, Kamis 30 April 2020.

Baca juga: Biar Gak 'Mager' Selama Bulan Puasa di Rumah, Yuk Cek Kondisi Mobil

Sukses Besar! Indonesia Modification & Lifestyle Expo 2024 Catatkan Total Transaksi Rp 8,7 Miliar

Budi mengatakan, pemilik mobil Agya ingin memiliki mobil klasik, namun terasa nyaman saat dipakai aktivitas harian. Sehingga, tercetuslah ide untuk memasang bodi mobil Mini di atas rangka dan mesin Agya. Lagipula, dimensi kedua mobil tersebut tak jauh berbeda.

Menurut Budi, proses yang sulit ketika memodifikasi adalah memasang posisi bodi Morris MK3 di atas sasis Agya, karena badannya lebih pendek dari sasis. Untuk mengakalinya, sasis asli harus dipotong.

Interior mobil Mini rasa Agya

Sementara untuk lebar bodi asli Mini tetap dipertahankan. Bahkan agar terlihat enak di mata, dipasang fender tambahan yang mengikuti bentuk asli Morris Mini.

“Posisi bodi dengan sasis tidak tepat pasti kenyamanan dan keamanan terganggu. Maka kaki-kaki seperti suspensi tidak kami ubah, mesin standar Agya. Velgnya Mini 13 inci (model belimbing),” sambungnya.

Pada bagian interior, kata Budiman, tetap mempertahankan jok, konsol tengah, dan setir milik bawaan Agya. Sementara dashboard dilakukan penyesuaian karena lekukannya berbeda. Untuk menambah kenyamanan, jok dilapis ulang dengan bahan kulit, diberi variasi bentuk jahitan baru.

“Untuk proses pengerjaan memakan waktu 4 bulan. Tapi kalau normalnya 6-8 bulan, apalagi kondisinya sekarang. Soal biayanya kurang lebih harga 2 mobil Agya seken,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya