Ikut Arahan PSBB, BMW Tutup Pabriknya di Indonesia

Pabrik BMW di Sunter
Sumber :

VIVA – Tak hanya sekadar menjual mobil mewah, merek BMW diketahui sudah melakukan perakitan lokal untuk beberapa model favorit pelanggan di Indonesia. Perakitan tersebut dilakukan di pabrik Gaya Motor yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara.

Mobil Paling Mewah Ketua KPK Baru yang Punya Kekayaan Miliaran Rupiah

Fasilitas pabrik tersebut, saat ini diketahui tak hanya merakit sedan-sedan mewah, tetapi juga mobil berperawakan gagah, alias SUV. Jajaran model yang sudah dirakit lokal yakni, BMW Seri 3,5, dan 7, lalu utnuk SUV X1, X3, dan X5.

Berlokasi di Utara Jakarta, membuat merek otomotif asal Jerman itu harus mengikuti arahan Pemerintah, agar menghentikan sementara seluruh operasional pabriknya. Keputusan tersebut, sudah dilakukan sejak 10 April 2020, dan akan berlangsung selama 13 hari.

Transformasi Jaguar: Berani atau Berlebihan?

President Director of BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan mengatakan, pihaknya memiliki beragam tanggung jawab, termasuk untuk melindungi karyawan dan keluargaya sebaik mungkin, serta mendukung masyarakat kita dalam perang melawan COVID-19.

Baca juga: BMW Luncurkan Seri 3 Versi 'Kece' di Indonesia, Cuma Ada 25 Unit

Presiden Prabowo Saksikan Kemenangan Timnas Indonesia dari Mobil Mewah Ini

"Sejalan dengan pembatasan sosial Skala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakart, kami juga telah menutup sementara pabrik perakitan lokal kami dari 10 hingga 23 April," ujarnya dalam konfrensi video.

Penghentian sementara operasional pabriknya di Indonesia, kata Ramesh, untuk mempertahankan kemampuan operasional dan mempersiapkan segala sesuatu akan terjadi setelah pandemi virus Corona berakhir.

Ramesh mengatakan, BMW Group memiliki pengalaman berjuang di masa sulit. Dia mencontohkan, pabrik mobil di Dingolfing, di Jerman didirikan pada awal 1970-an di tengah situasi sulit lantaran terjadi krisis minyak.

Lalu, selama krisis keuangan global di tahun 2008, kata dia, BMW masih berhasil menghasilkan laba dan bahkan memulai pengembangan kendaraan produksi listrik berkelanjutan all-around pertama.

"Bahkan dalam situasi saat ini, kami tetap percaya diri. Kita berada dalam masa coronavirus, tetapi akan ada waktu setelah coronavirus," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya