Lawan Corona, Honda Hentikan Produksi Mobil Baru di Tanah Air

Diler baru Honda di MT Haryono, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA/Dian Tami

VIVA – Pandemi COVID-19 atau lebih dikenal dengan nama Corona, membuat masyarakat harus membatasi aktivitasnya. Hal tersebut dilakukan, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus yang ditemukan di Wuhan, China.

Hadirkan Mobil Listrik yang Siap Dijual di RI, Honda Umbar Promo di GJAW 2024

Hal ini ternyata juga berpengaruh kepada pabrik-pabrik mobil yang ada di Indonesia, bahkan merek Honda memutuskan untuk menghentikan produksinnya selama dua pekan, untuk fasilitas produksi yang ada di Tanah Air.

Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan, dalam kondisi pasar yang sedang turun saat ini, sangat penting untuk tetap menjaga level stok dan pasokan untuk konsumen agar tetap seimbang dengan permintaan pasar.

Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya

Dengan demikian, kata Yusak HPM  melakukan penyesuaian dengan menghentikan sementara aktivitas produksi di pabrik selama 14 hari, mulai tanggal 13 April 2020.

Baca juga: Pabriknya Setop Produksi, Ada Kabar Baik untuk Konsumen Nissan Datsun

Masyarakat Bali Mulai Lirik Motor Listrik Honda EM1

"Selama masa ini, hanya lini produksi yang berhenti beroperasi sementara operasional lain di pabrik dan Head Office masih tetap berjalan sesuai dengan aturan pemerintah saat ini," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat 3 April 2020.

Saat ini, kata Yusak, fasilitas produksi mobil Honda di Karawang, Jawa Barat, menghasilkan berbagai macam produk mobil, yakni Brio, Mobilio, BR-V, HR-V, CR-V, dan Jazz. Pabrik tersebut, memiliki kapasitas mencapai 200 ribu unit per tahun.

Dengan dihentikannya proses produksi selama dua pekan, akan mempengaruhi berpengaruh terhadap 7 ribu unit kendaraan di pasar domestik. Meski demikian, kata dia, rencana tersebut tidak berdampak terhadap produksi mobil yang akan dipasarkan ke luar negeri.

Selain itu, penyesuaian di lini produksi tersebut juga tak akan berimbas pada pengurangan karyawan di pabrik. Semua karyawan tetap mendapatkangaji pokok penuh dan tunjangan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Kami juga terus memonitor permintaan di pasar, untuk mempersiapkan strategi yang tepat dalam menjalankan aktivitas produksi di bulan-bulan mendatang," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya