Jajal Mobil Perang Ini, Bung Karno Langsung Pesan Ribuan Unit

Bung Karno menjajal mobil perang Steyr Puch Haflinger
Sumber :
  • Facebook Motuba

VIVA – Banyak kendaraan di Indonesia, yang masuk dalam kategori klasik dan masih dirawat oleh pemiliknya. Umumnya, tiap model memiliki kisah sejarah yang unik dan menarik untuk dikenang.

Seperti mobil yang satu ini. Dilansir dari laman Facebook Motuba, Selasa 24 Maret 2020, Steyr Puch Haflinger adalah sebuah kendaraan yang dirancang dan diproduksi di Austria.

Pada era 1960-an, Bung Karno melakukan lawatan ke negara tersebut. Ia sempat menjajal kendaraan yang dirancang khusus untuk medan perang itu.

Sebagai kendaraan perintis atau rantis. Haflinger memiliki ukuran yang tidak besar. Panjangnya hanya 3,5 meter, dan lebar 1,5 meter. Jarak terendah ke tanah 2,4 meter, membuatnya sanggup melintasi berbagai jenis medan off-road.

Mobil perang Steyr Puch Haflinger

Haflinger dibekali mesin dua silinder berkapasitas 643cc, yang dapat menghasilkan tenaga 30 daya kuda. Sisstem penggeraknya sudah empat roda, dengan pengunci di as depan maupun belakang. Dengan spesifikasi itu, mobil tetap bisa bergerak meski hanya satu roda saja yang menapak di tanah.

Bobotnya hanya 500 kilogram, sehingga bisa diangkat dengan mudah oleh empat orang saat kondisi darurat. Begitu terpesonanya Bung Karno dengan mobil ini, sehingga ia memesan ribuan unit. Sebagai apresiasi, produsen membekali mobil dengan instruksi berbahasa Indonesia.

Total ada 1.500 unit yang didatangkan secara utuh dari Austria ke Indonesia, sementara 500 unit lagi masuk dalam wujud suku cadang. Awalnya, Haflinger akan digunakan untuk misi Dwikora dan Trikora.

Ada Tugu Api Indonesia Merdeka Tak Pernah Padam di Kantor Prabowo

Namun, karena misi tersebut berjalan dengan damai, akhirnya mobil dipakai sebagai kendaraan penunjang kegiatan rakyat di perkebunan.

Saat ini, Haflinger ditawarkan dalam kondisi bekas pakai dengan harga yang cukup tinggi. Meski usianya sudah 60 tahun, namun harga yang diminta masih di atas Rp100 juta.

Mendadak “Guru TK”, Mensos Ajak Anak-Anak Berdoa di Makam Bung Karno
Hasto Kristiyanto (tengah) Memberi Kuliah Umum di USK Banda Aceh

PDIP: Berbicara Pancasila, Harus Ubah Mentalitas Terjajah

Kampus atau universitas didorong untuk mengembangkan ilmu pengetahun dan teknologi, serta riset. Tetapi tetap berdasar Pancasila, bukan nilai-nilai dari luar.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2022