Kendaraan Ini Dianggap Aman dari Penularan Virus Corona, Kok Bisa?
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Mobil listrik menjadi solusi akan tuntutan kendaraan yang ramah lingkungan di masa mendatang. Tak hanya itu, dengan merebaknya virus COVID-19 di berbagai negara, penggunaan mobil tanpa emisi gas buang itu dianggap lebih aman dari penyebaran virus tersebut.
Virus yang lebih dikenal dengan nama Corona itu, diketahui berasal dari Wuhan di China itu diketahu pada akhir tahun 2019. Kini, virus tersebut sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Meski demikian, pencegahan untuk penularan virus bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, dan daya tahan tubuh. Serta mengurangi aktivitas di tempat keramaian. Sebab, virus ini bisa menular via sentuhan langsung.
Melansir dari Insideevs, Senin 16 Maret 2020, penggunaan kendaraan listrik saat ini dianggap lebih aman dari penularan virus COVID-19 karena alasan sederhana, pemilik lebih banyak mengisi ulang tenaga listrik baterainya di rumah.
Baca juga: Ubah Cara Isi Bensin di Tengah Wabah Virus Corona
Sebelum melakukan pengecasan baterai kendaraan listrik, pemilik bisa membilas tangan dengan hand sanitizer, juga mengelap dengan bersih bagian gagang charging tersebut, untuk mencegah penularan virus.
Begitu juga saat hendak melakukan pengecasan baterai kendaraan di area charging station umum. Jumlah pengguna mobil maupun sepeda motor listrik yang belum sebanyak kendaraan dengan mesin bakar konvensional, bisa meminimalisir pengguna melakukan kontak dengan banyak orang.
Tentu cara ini dianggap bisa meminimalisir risiko penuluran virus, dibandingkan mengisi bahan bakar minyak di stasiun pengisian bahan bakar umum yang menerapkan sistem self service. Dengan sistem itu, pengguna kendaraan mengisi sendiri bahan bakar melalui nozzle yang tersedia di SPBU.