Mobil Tanpa Sopir Makin Banyak Beredar di China, Pertanda Apa?
- Dokumentasi Neolix.
VIVA – Virus Corona mengubah dunia. Kalimat itu tampaknya tepat untuk mencerminkan dampak dari mewabahnya virus tersebut saat ini.
Semua setor bisnis, tak terkecuali industri otomotif, berputar haluan dan menggenjot inovasi secara cepat agar bisa cepat beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Di industri otomotif, pola konvensional mulai ditinggalkan dan beralih teknologi canggih yang dulu diacuhkan, karena berfikir hal itu belum mendesak untuk diwujudkan dalam jangka pendek. Salah satunya adalah kendaraan otonom alias tanpa sopir.
Sinyal akan berkembangnya kendaraan otonom sudah terlihat jelas saat ini. Alih-alih Virus Corona menghantam banyak raksasa otomotif di China, perusahaan layanan pengiriman menggunakan mobil tanpa sopir, Neolix malah kebanjiran permintaan.
Baca juga: BMW Recall Mobil Seri 3 Jadul E36 dan E46
Mobil otomon yang digunakan Neolix hampir tak berhenti lalu lalang di berbagai kota di China, untuk mendistribusikan barang masyarakat yang sedang menjalani karantina. Jasa pengiriman barang dengan mobil itu laris manis karena minimnya kontak fisik antar manusia, sehingga risiko penyebaran virus itu dapat dicegah.
Tak hanya itu. Dilansir dari Dailymail, Kamis 12 Maret 2020, selain mengantarkan makanan, mobil tanpa sopir berbentuk kotak itu juga membersihkan jalan dan mengirim pasokan medis di China. Mengingat, banyak daerah negara tempat lahirnya Virus Corona, kini sepi bak kota mati tak berpenghuni.
Neolix diketahui sebelumnya hanya memproduksi 125 unit mobil otonom itu hingga Mei 2019. Kini, armadanya sudah bertambah lebih dari 200 unit kendaraan yang sejatinya sebuah robot kotak beroda empat dan punya tempat penyimpanan besar itu.
Sebelum Corona mewabah, Pemerintah China pun melarang penggunaan mobil otonom ini di jalan. Hal itu dilakukan karena dianggap berisiko membahayakan pengendara lain dan juga pejalan kaki.
Baca juga: Gaji Pokok Karyawan Toyota Terancam Tak Naik Tahun Ini
Namun, Pendiri Neolix Yu Enyuan mengatakan, anggapan Pemerintah China itu sudah berputar 180 derajat. Sejak banyak jalan kosong karena Virus Corona, jasa pengiriman dengan mobil otonom pun meroket permintaannya.
"Orang-orang menyadari bahwa kendaraan (otonom) semacam itu dapat menyelesaikan sesuatu yang berisiko bagi manusia," ungkapnya.
Fenomena bertambahnya populasi mobil tanpa sopir yang beredar di jalanan mungkin tidak dianggap sesuatu hal yang besar jika terjadinya di negara lain. Tapi, hal ini jelas merupakan sinyal kuat munculnya era baru di industri otomotif dunia, karena fenomena itu terjadi di China yang merupakan pasar otomotif terbesar saat ini.