Suzuki Lagi Sibuk Nyiapin Karimun Baru untuk Penggemar di RI
- VIVA/Herdi Muhardi
VIVA – Di segmen mobil mungil, PT Suzuki Indomobil Sales Indonesia memiliki produk yang sudah lama dikenal masyarakat, yakni Karimun. Mobil tersebut lahir dari fasilitas produksi lokal Suzuki di Tanah Air, dan masuk dalam kategori kendaraan low cost green car atau LCGC.
Bukan hanya memenuhi permintaan konsumen di Indonesia, Suzuki Karimun Wagon R juga menjadi produk yang diekspor ke Pakistan, dalam jumlah 3 ribu unit per bulan. Sementara konsumsi di pasar otomotif nasional hanya berada di kisaran 500 unit setiap bulannya.
Dari website resmi Suzuki Indonesia, diketahui harga untuk menebusnya mulai dari 118,5 juta sampai Rp149 juta. Tak hanya versi standar, Karimun Wagon R juga disediakan dalam versi blind van yang bisa ditebus dengan menyiapkan dana Rp131 juta on the road Jakarta.
Kini, agen resmi Suzuki di Indonesia tengah melakukan kejutan untuk melakukan penyegaran produk kendaraan bermesin 1.200cc itu. Rencana tersebut disampaikan oleh Direktur Pemasaran Kendaraan Empat Roda SIS, Donny Saputra. Dia menyebut, sudah selesai melakukan riset untuk produk Karimun.
Baca juga: Seberapa Laris Sih SUV Suzuki XL7 di Indonesia?
"Karimun tunggu informasinya ya, sebentar lagi. Hasil studi sudah ada, nanti saat sudah siap akan kami perkenalkan. Nanti dulu ya detailnya," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Hal senada diungkapkan oleh Head of Product Development SIS, Julius Purwantoro, yang menyebut saat ini pihaknya sedang melakukan riset pasar untuk Karimun. Sementara desain Karimun Baru sudah dalam tahap finalisasi.
"Riset tentu ada, dan ide untuk melakukan resfresment produk Karimun juga sudah ada. Tetapi selain riset buat modelnya, ada juga yang buat marketnya. untuk model kami sudah selesaikan dan sudah dapat gambar. Nah sekarang lagi riset pasar, apakah diterima dengan model tersebut," ucapnya.
Namun, Julius masih menutup rapat informasi soal waktu peluncuran dan detail perubahan yang ada di Karimun baru itu. Dia hanya mengatakan, penyegaran dilakukan berdasarkan riset dan permintaan dari penggemar mobil mungil di Tanah Air.
"Berdasarkan riset kepada konsumen, rata-rata memang lebih banyak ingin perubahan di bagian eksteriornya Untuk interior kan berkaitan dengan kenyaman dan selera, jadi konsumen merasa bisa menentukan sendiri. Jadi hasil survei itu, bagian eksterior yang paling berubah," tuturnya.