Sopir Truk dan Bus Nakal Kini Tak Bisa Berkelit
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Selain sepeda motor, truk juga menjadi penyumbang tingginya angka kecelakaan di Indonesia. Penyebabnya beragam, mulai dari kondisi kendaraan yang tidak prima hingga kelalaian sopir.
Meski bodinya berukuran besar, bukan tidak mungkin truk atau bus melakukan pelanggaran lalu lintas. Seperti menerobos lampu merah, hingga mengemudi dengan cara yang tidak aman.
Kecepatan tinggi dan gagalnya rem berfungsi, menjadi kombinasi yang paling sering terjadi. Sopir melajukan kendaraan dengan kencang, melebihi batas aman kecepatan.
Sayangnya, usai kejadian ada saja sopir yang tidak mau mengakui kesalahannya. Mereka justru menuding si pemilik kendaraan yang lalai melakukan perawatan berkala, sehingga rem menjadi blong.
Kini, hal itu bisa diminimalisir dengan alat khusus yang diberi nama dashboard camera. Salah satu penyedia dashcam, Blackvue menghadirkan DR900S-2CH IR di pameran kendaraan komersial GIICOMVEC 2020, yang sedang digelar di JCC Senayan, Jakarta.
Direktur Pemasaran Blackvue, Rudy mengatakan, video rekaman bisa dijadikan bukti untuk menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah.
“Penting memasang dashcam, untuk menghindari terjadinya bebat kusir atau intimidasi oleh orang yang sudah terbiasa berdebat,” ujarnya di lokasi, Jumat 6 Maret 2020.
Berbeda dengan produk lainnya, DR900S-2CH IR dibekali dengan dua kamera. Satu menghadap ke depan untuk merekam kejadian di jalan, satu lagi memantau situasi di dalam kabin.
“Saat kecelakaan, mereka akan cek rekaman keduanya. Di depan terjadi apa, di dalam terjadi apa. Sehingga, mereka bisa analisa, kesalahannya ada di mana,” tuturnya.
Kamera depan memiliki kualitas rekaman 4K, yang bisa diperbesar empat kali dan memiliki fungsi HDR untuk memastikan kualitas rekaman tetap terjaga, walaupun terkena silau matahari.
“Ada infrared-nya juga. Jadi, sopir tetap terlihat meski gelap total. Harganya Rp7,7 juta,” jelasnya.