Nissan Leaf Jadi Mobil Listrik Termurah untuk Dipakai Harian
- VIVA.co.id/Syahrino Putama
VIVA – Isu semakin parahnya polusi udara dan menipisnya cadangan minyak, menjadi pemicu hadirnya kendaraan berbasis listrik. Namun, biaya pembuatan yang mahal masih menjadi salah satu kendalanya.
Padahal, mobil listrik sudah ramai dipasarkan sejak 10 tahun lalu. Salah satu produsen yang aktif mengembangkannya, yakni Nissan dengan model andalan Leaf.
Dikutip dari Thedriven, Jumat 28 Februari 2020, Leaf pertama kali hadir pada 2010. Mobil yang memakai dinamo sebagai penggerak ini beberapa kali meraih penghargaan, baik di Jepang maupun Eropa.
Hingga Maret 2019, total penjualannya sudah mencapai 400 ribu unit. Gelar mobil listrik terlaris sempat diraih hingga akhir 2019, sebelum diambil alih oleh Tesla Model 3.
Menurut riset yang dilakukan Kelley Blue Book, Leaf menjadi mobil listrik yang paling murah untuk dimiliki, dalam hal biaya yang harus dikeluarkan selama lima tahun pemakaian. Gelar itu diraih selama tiga tahun berturut-turut.
Selama lima tahun, uang yang harus dikeluarkan untuk membeli, mengisi ulang baterai dan membayar biaya perawatan, hanya sebesar US$40 ribu atau setara Rp574 juta. Dalam satu kali cas, mobil sanggup menempuh jarak 241 kilometer.
Head of Communication PT Nissan Motor Indonesia, Hana Maharani mengatakan, perusahaannya sudah memiliki rencana untuk menghadirkan Leaf di Indonesia.
Menurutnya, kesadaran dan informasi masyarakat Indonesia mengenai mobil listrik masih tergolong rendah. Sehingga, perlu adanya edukasi tersebut.
“Banyak kesalahpahaman mengenai mobil listrik yang masih beredar, seperti jarak tempuh, tenaga kurang dan charging. Oleh karena itu, peran serta strategi kami dalam mempercepat pengadopsian mobil listrik di Indonesia dimulai dari edukasi,” ujarnya di Jakarta.
***
Tak hanya itu, NMI juga memperkuat pengalaman merek, melalui Nissan Intelligent Mobility atau NIM. Ini merupakan visi Nissan untuk mengubah cara pandang tentang bagaimana mobil dikendarai, ditenagai dan lebih terhubung dengan ekosistem di sekitarnya.
Pada NIM, ada tiga pilar utama, yakni:
Intelligent Drive: Bagaimana Nissan mengubah mobil dikendarai menjadi lebih percaya diri dan menyenangkan, misalnya melalui beragam teknologi berkendara dan keselamatan.
Intelligent Power: Bagaimana Nissan mengubah mobil ditenagai menjadi lebih bertenaga dan ramah lingkungan, misalnya melalui mobil listrik dan teknologi e-Power.
Intelligent Integration: Bagaimana Nissan mengubah mobil lebih terhubung dengan lingkungan di sekitarnya.
Sebagai informasi, e-Power adalah istilah yang digunakan Nissan untuk teknologi hibrida mereka. Mesin berbahan bakar digunakan untuk mengisi baterai, yang kemudian energi listriknya dipakai untuk menggerakkan dinamo.