Bukti COVID-19 Lebih Parah Hantam Sektor Otomotif China Ketimbang SARS
- vstory
VIVA – Mewabahnya Virus Corona (COVID-19) di China bikin industri otomotif di negara tersebut terjun bebas. Pada Januari 2020, kurang dari dua juta mobil terjual di negara tersebut, jumlah itu turun 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dilansir dari Paultan, Senin 17 Februari 2020, Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) memproyeksikan, pernurunan tersebut bisa lebih parah pada bulan ini. Bahkan jika dibandingkan dengan mewabahnya SARS pada 2003, dampaknya ke industri otomotif saat ini lebih dasyat.
Dikatakan, Pada saat itu, penjualan mobil di China melambat menjadi 13 persen pada April 2003, dan 8 persen pada Mei. Tapi pemulihannya berjalan dengan cepat.
Saat ini Covid-19 lebih lanjut memicu penurunan penjualan mobil di China selama 19 bulan berturut-turut. Meski pada 12 Februari lalu, 59 dari 183 pabrik mobil di China telah dibuka kembali, kekhawatiran dampak dari virus tersebut masih akan memburuk tetap menghantui.
Sebab, rantai pasok mobil di China dengan produsen suku cadang terganggu. Karena langkah karantina dari pemerintah untuk mengendalikan virus tersebut.