Bukti COVID-19 Lebih Parah Hantam Sektor Otomotif China Ketimbang SARS

Corona, virus yang menjadi perbincangan hangat dunia sejak mewabah di Wuhan, China pada Desember 2019.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Mewabahnya Virus Corona (COVID-19) di China bikin industri otomotif di negara tersebut terjun bebas. Pada Januari 2020, kurang dari dua juta mobil terjual di negara tersebut, jumlah itu turun 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Dilansir dari Paultan, Senin 17 Februari 2020, Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) memproyeksikan, pernurunan tersebut bisa lebih parah pada bulan ini. Bahkan jika dibandingkan dengan mewabahnya SARS pada 2003, dampaknya ke industri otomotif saat ini lebih dasyat. 

Dikatakan, Pada saat itu, penjualan mobil di China melambat menjadi 13 persen pada April 2003, dan 8 persen pada Mei. Tapi pemulihannya berjalan dengan cepat. 

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

Saat ini Covid-19 lebih lanjut memicu penurunan penjualan mobil di China selama 19 bulan berturut-turut. Meski pada 12 Februari lalu, 59 dari 183 pabrik mobil di China telah dibuka kembali,  kekhawatiran dampak dari virus tersebut masih akan memburuk tetap menghantui. 

Sebab, rantai pasok mobil di China dengan produsen suku cadang terganggu. Karena langkah karantina dari pemerintah untuk mengendalikan virus tersebut. 

Raksasa Elektronik China Ini Ubah Cara Pelanggan Menikmati Dingin
Bendera China.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024