Malaysia Klaim Lebih Jago Bikin Mobil Ketimbang Indonesia

Ilustrasi Logo Perodua
Sumber :
  • Paultan

VIVA – Setiap tahun, ada sekitar satu juta mobil yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Model yang ditawarkan beraneka ragam, mulai dari berukuran kecil dan ramah lingkungan, hingga yang bisa menjelajah berbagai medan.

PHK Besar-besaran, Industri Otomotif Global Terancam Tumbang

Merek terlaris masih dipegang oleh Toyota, disusul oleh Daihatsu. Selama 11 tahun, Daihatsu berhasil mempertahankan peringkat tersebut, meski kerap mendapat tantangan dari merek lainnya.

Ada tiga model yang banyak berkontribusi bagi penjualan Daihatsu di Indonesia, yaitu Xenia, Gran Max dan Sigra. Ketiga model itu bergantian menempati porsi terbesar, di perusahaan asal Jepang tersebut.

GIIAS Bandung 2024 Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Perodua sebagai agen pemegang merek Daihatsu di Malaysia, mengakui bahwa bisnis PT Astra Daihatsu Motor sangat besar. Meski demikian, Chief Executive Officer Perodua, Datuk Zainal Abidin Ahmad menyatakan bahwa perusahaannya lebih jago dalam hal riset.

Baca Juga: Kata Suzuki Soal Peluncuran XL7

Majukan Industri Otomotif Indonesia, Menperin Agus Gumiwang Raih Gelar Doktor HC

“Dalam hal riset dan pengembangan, saat ini investasi, peralatan dan fasilitas Perodua lebih besar dari Indonesia,” ujarnya, dikutip dari Paultan, Rabu 22 Januari 2020.

Dengan fakta tersebut, kata Zainal, ia berharap Perodua bisa menjadi pusat pengembangan produk Daihatsu di Asia Tenggara. Sehingga, nantinya mereka tidak hanya merancang produk untuk Perodua saja, namun juga Daihatsu.

Jika memang resmi ditunjuk, maka produk hasil rancangan Perodua diharapkan bisa digunakan di negara-negara yang ada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

“Sebagai contoh, mereka bisa meminta kami untuk merancang mobil yang akan digunakan di Indonesia. Tapi, bukan berarti kami akan menjualnya juga di Malaysia,” tuturnya.

VIVA Otomotif: Volkswagen Golf R 20th Anniversary

Kiamat Industri Otomotif! Ratusan Ribu Pekerja Terancam PHK Massal

Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa ratusan ribu pekerja di sektor otomotif berisiko kehilangan pekerjaan dalam satu dekade mendatang

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024