Pasar MPV Indonesia Naik 16x Lipat Berkat Avanza
- VIVA.co.id/Pius Yosef Mali
VIVA – Kehadiran mobil sejuta umat, Toyota Avanza di Indonesia kini memasuki tahun ke-16. Selama masa tersebut, multi purpose vehicle itu sudah mengalami berbagai perubahan, baik dari segi interior maupun eksterior.
Sejak pertama kali diperkenalkan ke publik pada 11 Desember 2003 lalu, Avanza langsung disambut meriah. Lebih dari 43 ribu unit terjual pada tahun perdananya.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi mengatakan, mobil sejuta umat itu tidak hanya laku keras, tetapi juga mampu membuat segmen Low multi purpose vehicle naik 16 kali lipat.
“Satu tahun sebelum Avanza muncul, pasar Low MPV hanya berkisar 5 ribuan unit. Namun setelah Avanza muncul, pasar naik tajam, mendekati 80 ribu unit,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Kamis 12 Desember 2019.
Mobil berkapasitas tujuh penumpang ini, juga menjadi salah satu kendaraan yang fenomenal. Pada 2013, Avanza berhasil membuat penjualan Low MPV lebih dari 200 ribu unit.
Mobil kembaran Daihatsu Xenia ini pertama kali diperkenalkan pada 11 Desember 2003, namun baru dipasarkan secara resmi di tahun berikutnya. Avanza hadir dalam dua pilihan model, yaitu 1.3 G dan 1.3 E dengan transmisi manual lima percepatan.
Selang setahun, Avanza meluncurkan transmisi otomatis, serta menghadirkan tipe baru 1.3 S A/T yang diposisikan sebagai flagship. Pada Juli 2006, seluruh tipe dibekali mesin VVT-i, serta perubahan pada eksterior dan interior.
Akhir 2011, Avanza meluncur menjadi generasi kedua. Desain jauh lebih berbeda, dan variannya bertambah beberapa tipe, termasuk Veloz dengan tampilan sporty dan fitur lebih lengkap.
Dua tahun berikutnya, Avanza generasi kedua hadir lagi dengan beberapa pembaruan dalam segi keamanan dan kenyamanan, dengan menambahkan kantung udara. Terakhir, TAM mengubah tampilan Avanza menjadi lebih sporty, yakni pada 2018.
Ini Mobil Suzuki yang Paling Banyak Diburu Orang RI Menjelang Akhir Tahun
Penjualan mobil baru tahun ini menurun, dan semua brand mengalami hal serupa seperti halnya Suzuki. Di tengah merosotnya daya beli, Suzuki masih menempati lima besar dari
