Pantas Saja Pabrik Mobil di Thailand Lebih Maju dari Indonesia
- Theautochannel
VIVA – Jika bicara soal industri otomotif di Asia Tenggara, maka ada dua negara yang bersaing di pasar global, yakni Indonesia dan Thailand. Secara angka, Indonesia masih jauh tertinggal.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani saat membuka acara Electric Vehicle Indonesia Forum and Exhibition di Jakarta Selatan, Rabu 27 November 2019.
“Saat ini, Indonesia masih berada di bawah Thailand. Baik dari sisi produksi, maupun ekspor produk otomotif,” ujarnya.
Rosan menjelaskan, tahun lalu produksi kendaraan di Thailand mencapai 2,1 juta unit. Jumlah yang diekspor mencapai 53 persen. Sementara, Indonesia baru memproduksi 1,3 juta unit, dan 74 persennya dipasarkan di dalam negeri.
“Majunya industri Thailand, tidak lepas dari dukungan kebijakan yang berpihak pada industri,” tuturnya.
Dia mencontohkan, pemerintah Thailand memberi insentif berupa pengurangan bea masuk impor. Ada juga insentif untuk mereka yang mau membangun pusat riset dan pengembangan, serta insentif khusus untuk membangun pabrik jauh dari pusat kota.
Untuk menyambut era kendaraan listrik mereka juga mengobral insentif. Yakni pembebasan pajak selama 6-10 tahun, dan mesin yang dipakai untuk memproduksi dibebaskan dari tarif impor.
Menurut Rosan, jika pemerintah Indonesia ingin daya saing industri otomotif Tanah Air bisa bersaing ketat, maka mereka perlu segera mengeluarkan mengumumkan kebijakan apa yang ditawarkan pada para pengusaha.
“Saat ini, pelaku industri otomotif belum dapat membuat keputusan terkait investasi. Mereka masih menanti turunan kebijakan sektoral dan teknis, serta insentif apa yang diberikan pemerintah,” ungkapnya.