Pasar Sepi, Pedagang Mobil Bekas Jual Rugi
- VIVA/Pius Mali
VIVA – Berbeda dari tahun lalu, pasar kendaraan bekas menjelang akhir 2019 sepi dari peminat. Untungnya, kebijakan ganjil genap membuat pedagang masih bisa sedikit bernapas lega.
“Kalau enggak ada ganjil genap, jadi cerita sedih, parah. Enggak tahu duit pada hilang ke mana. Beruntungnya WTC, karena kami besar. Itu pedagang yang kecil-kecil, bisa mampus,” ujar Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih kepada VIVA.co.id belum lama ini.
Menurutnya, perbandingan penjualan antara tahun lalu dan saat ini cukup besar, mencapai lebih dari lima ribu unit. Alhasil, banyak pemilik usaha yang kesulitan memberikan bonus pada karyawan.
“Tahun lalu, sampai awal November bisa 35-38 ribu unit. Tahun ini, 30 ribu unit saja sudah ngos-ngosan, susah banget,” tuturnya.
Saking sepinya, kata Herjanto, ia bahkan berani melepas unit dagangan dengan banderol lebih rendah dari saat ia membelinya.
“Saya dulu punya Toyota Fortuner tahun 2017. Dilepas Rp230 jutaan, belinya Rp258 juta,” ungkapnya.
Herjanto menjelaskan, saat ini harga mobil bekas jenis sport utility vehicle sudah sangat terjangkau. Bahkan, banderolnya di bawah Rp200 juta untuk yang berukuran besar.
“SUV mulai murah tuh, di bawah Rp200 juta. Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport keluaran lama. Bahkan, ada Fortuner yang cuma Rp120 juta, yang tipe bensin. Kalau yang diesel di bawah Rp200 juta,” jelasnya.