Chevrolet Spin dan Captiva Populer di Pasar Mobil Bekas, Harganya?
- Viva.co.id/ Pius Mali
VIVA – General Motors mengikuti jejak Ford untuk menyudahi penjualan mobil baru di Indonesia. Keputusan produsen otomotif yang menawarkan produk kendaraan merek Chevrolet itu mulai berlaku akhir Maret 2020. Meski demikian, GM tetap menjamin layanan purnajual kepada pelanggannya.
Di pasar mobil bekas, merek Chevrolet ternyata masih cukup diminati oleh pembeli. Meski tak banyak pedagang yang berani menampungnya, ada dua model yang banyak diburu konsumen, yakni mobil gagah Captiva dan mobil keluarga bangku tiga baris bernama Spin.Â
Pedagang dari showroom Welvaart Motor Internasional di Mega Glodok Kemayoran Jakarta, Ian mengatakan, kedua mobil tersebut memiliki harga murah, jika dibandingkan dengan produk sejenis di kelasnya. Apalagi, untuk Chevrolet Spin memiliki dua pilihan mesin, yakni bensin dan diesel.
"Untuk Captiva, harganya bisa jauh di bawah Mitsubishi Pajero Sport maupun Toyota Fortuner. Modelnya bagus, mobilnya nyaman. Untuk Spin, kelasnya itu sama dengan Avanza, Xenia, sama Mobilio, ada pilihan mesin dieselnya juga," ujarnya saat ditemui VIVA.co.id, Kamis 31 Oktober 2019.
Baca juga: Chevrolet setop jual mobil baru di Indonesia, bikin pedagang untung?
Sebagai ilustrasi, kata Dia, Chevrolet Spin yang ditawarkan di showroomnya adalah lansiran tahun 2014 berwarna putih dengan mesin bensin, banderolnya dibuka Rp120 juta. Konsumen bisa melakukan penawaran jika berminat memboyongnya.
"Kalau yang mesinnya diesel, biasanya lebih mahal Rp10 juta dari pasaran harga Spin bensin. Tetapi banyak yang mencari, karena di segmen low MPV itu kan enggak ada mobil diesel. Makanya, tetap banyak pedagang mau jual Chevrolet," ucapnya.
Terkait profil pembeli mobil Chevrolet bekas, Ian mengatakan, biasanya orang-orang yang menginginkan model dan merek kendaraan yang tidak pasaran. Selain itu, pembeli mobil merek Amerika Serikat itu kebanyakan berasal dari kota-kota besar.
"Pembeli Chevrolet second itu ada yang baru mau punya mobil, ada yang memang fanatik dengan mereknya. Jadi pembeli sudah tahu produknya, nyamannya, terus enggak pusing sama servis dan sparepart harus cari di mana, biasanya begitu," tuturnya.