Pembeli Mobil di Jepang Gak Mau Bikin Untung Perusahaan Leasing
- Viva.co.id/ Pius Mali
VIVA – Persaingan otomotif saat ini sangat ketat. Tak heran, jika produsen otomotif berlomba-lomba menyediakan produk terbaik, yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Selain produk, banderol yang ditawarkan juga harus bisa terjangkau untuk konsumen. Bahkan, untuk bisa lebih memudahkan masyarakat saat membeli mobil baru, ditawarkan cara pembayaran tunai maupun kredit.
Sales Manager Suzuki Arena Sukenobu- Suzuki Motor sales, Kazushige Ito mengatakan, dua cara pembayaran tersebut juga ditawarkan oleh diler-diler mobil baru di Negeri Sakura.
"Di diler resmi Suzuki di Jepang, customer bisa beli secara kredit, maupun tunai. Tetapi, konsumen kredit hanya 30 persen, sisanya sebanyak 70 persen pilih cash," ujarnya di Jepang, Senin 28 Oktober 2019.
Baca juga: Indonesia punya kesempatan untuk produksi Jimny secara lokal
Meski memiliki cara pembayaran mengangsur, kata Ito, konsumen di Jepang lebih banyak memilih tunai. Sebab, kemampuan keuangannya sudah mapan untuk membeli sebuah mobil. Biasanya konsumen sudah merencankan peembelian dan mempersiapkan tabungan, sebelum memboyong mobil ke garasinya
Ito mengatakan, setelah melakukan pembayaran kendaraan yang sudah dipesannya. Konsumen juga harus menunggu surat-surat kendaraan, agar bisa mengendarai mobilnya di jalan raya. Selain itu, pemilik juga harus memasanga momor polisi yang dipasang di depan dan belakang kendaraannya.
"Untuk pengurusan dokumen legalitas mobilnya, butuh waktu 10 sampai 14 hari kerja," ucapnya.