Ternyata, Ini Alasan New Calya Belum Pakai AC Double Blower
- VIVA.co.id/Yunisa Herawati
VIVA –Toyota resmi membuka selubung New Calya di Indonesia, Senin 16 September 2019. Mobil yang masuk dalam segmen low cost green car itu ditawarkan dengan harga lebih mahal Rp1-2 juta.
General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, sisi eksterior terlihat segar, berkat penyematan lampu depan berteknologi LED, serta grille baru dengan sentuhan warna krom gelap.
Kaca spion luar kini bisa dilipat secara elektrik, dan mereka memasang pelek dengan desain yang berbeda. Bagian belakangnya dibuat berbeda dari versi sebelumnya, dengan cara menambahkan aksen krom gelap.
Masuk ke dalam kabin, akan terlihat warna gelap pada dasbor dan jok. Sistem hiburannya kini sudah dibekali dengan teknologi layar sentuh, dan tersedia tombol audio di setir.
Baca juga: Daihatsu masih jual Sigra versi ‘murah’, siapa sih pembelinya?
Namun, ada satu yang hingga saat ini masih dipertahankan oleh TAM, yakni pendingin kabin yang masih memakai model kipas untuk kabin belakang.
Padahal, saat ini banyak mobil tujuh penumpang yang sudah dibekali dengan sistem double blower, sehingga udara sejuk bisa diembuskan juga dari kipas yang dipasang di bagian plafon.
Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmy menjelaskan, mereka memiliki alasan khusus, mengapa sistem pendingin konvensional masih diterapkan pada New Calya.
“Berdasarkan hasil tes kami sendiri, kecepatan penurunan suhu di dalam kabin sebenarnya masih acceptable,” ujarnya di Jakarta, Selasa 17 September 2019.
Lebih jauh Anton mengungkapkan, bahwa TAM berusaha mempertahankan ciri khas Calya sebagai moil keluarga yang hemat dalam pemakaian bahan bakar.
“Kenapa masih mempertahankan sistem AC yang sekarang, rasanya masih bisa memenuhi suhu dingin di dalam kabin. Yang kami pertahankan adalah, ciri khas Calya dengan konsumsi bahan bakar yang sangat baik,” jelasnya.