Begini Cara Toyota Bikin Sedan Corolla Altis Laku di Pasaran
- Toyota
VIVA – Salah satu faktor yang membuat angka penjualan mobil jenis sedan terus menurun di Indonesia, adalah karena pajaknya. Konsumen harus membayar pajak kendaraan sedan lebih tinggi, dari model multi purpose vehicle atau MPV.
Namun, bukan berarti sedan sama sekali tidak laku. Masih ada segelintir masyarakat yang lebih memilih mobil jenis ini, karena kenyamanan dan kemewahan yang ditawarkan.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pemilik sedan dipandang sebagai orang yang kaya dan sukses. Ditambah lagi, suspensi sedan jauh lebih empuk ketimbang model mobil lainnya.
“Sedan itu kan (pemimpin pasarnya) ganti-gantian, Corolla dan Civic. Kami menyebutnya segmen low sedan. Berdua ini adalah pemain utama di sedan,” ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy di Jakarta, Jumat 13 September 2019.
Terkait harga jual, ada berbagai cara yang dilakukan para produsen untuk mengatasinya. Contohnya, Honda menurunkan kapasitas mesin Civic, dari 1.800cc dan 2.000cc menjadi 1.500cc. Agar tenaganya tetap besar, dipasang turbocharger.
Sementara, Toyota mengakalinya dengan cara lain. Corolla Altis yang sebelumnya mengusung mesin 1.800cc, kini ditawarkan dalam versi hybrid. Mereka berharap, adanya insentif dari pemerintah bisa membuat harga jualnya menjadi lebih terjangkau.
“Kami lagi menunggu, mudah-mudahan peraturan CO2 segera keluar. Kedua, bagaimana peraturan daerah. Apakah mungkin, mobil elektrifikasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor-nya jangan 12,5 persen, tapi 10 persen. Itu bisa membantu jarak harga antara mobil biasa dengan hybrid,” tuturnya.
Anton mencontohkan, dengan selisih harga Rp30 juta antara C-HR biasa dan versi hybrid, terbukti penjualan yang versi ramah lingkungan lebih banyak.
"Kalau melihat dari pengalaman C-HR, angka Rp30 juta bisa diterima. 75 persen konsumen C-HR belinya hybrid,” ungkapnya.