Kendaraan Baru Pak Tani Pakai Dasbor Canggih
- Kemenperin
VIVA – Untuk menunjang produktivitas para petani, Kementerian Perindustran bersama PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dan PT Astra Otoparts membuat proyek Alat Mekanis Multiguna Pedesaan. Kehadiran AMMDes diharapkan bisa menggantikan gerandong, yang kondisinya tidak laik pakai.
Keunikan dari AMMdes adalah, bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Mulai dari untuk merontokkan padi, menjernihkan air, hingga membawa ibu hamil dari pelosok ke bidan terdekat.
“Menteri Kesehatan, Nila Moeloek telah melihat langsung sejumlah AMMDes yang kami tampilkan. Ibu Menteri merespons positif terhadap beragam fungsi dari AMMDes,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Selasa 10 September 2019.
Menkes menyampaikan apresiasinya, terhadap kehadiran AMMDes dalam berbagai bentuk. Hal itu akan mempermudah kehidupan masyarakat desa dala mendapatkan air bersih dan pelayanan kesehatan.
Baca juga: Viral Video Candaan Berujung Maut, Mobil Hantam Bus Mira di Nganjuk
“Kami mengharapkan, AMMDes ini bisa ada di setiap desa, sehingga dapat difasilitasi untuk penyediaan air bersih dan air minum. Termasuk juga yang AMMDes ambulance feeder,” tutur Menkes.
Masa depan teknologi otomotif juga tidak luput dari pengawasan KMWI. Selain mesin konvensional, AMMDes kini juga sedang diuji menggunakan energi listrik.
“Masih ada beberapa hal teknis yang harus dikembangkan. Namun secara keseluruhan, sudah diuji coba dan ternyata cukup reliable,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Harjanto.
Presiden Direktur KMWI Reiza Treistanto menjelaskan, e-AMMDes dibekali sistem informasi canggih pada dasbornya. Mereka memanfaatkan smartphone sebagai basis, dan mengembangkan aplikasi khusus yang terkoneksi ke AMMDes.
“Informasi yang ditampilkan itu kecepatan, jarak tempuh, status baterai, dan status motor. Tanpa alat ini, AMMDes tidak bisa digunakan. Ketika dilepas, fungsinya menjadi seperti smartphone biasa,” tutur Reiza.