BMW Luncurkan Mobil Ganteng untuk Crazy Rich Surabaya
VIVA – Surabaya masuk dalam jajaran kota besar di Indonesia. Tak heran, jika ibu kota Jawa Timur itu menjadi target untuk menjual mobil mewah. Salah satunya adalah BMW Group Indonesia yang meluncurkan produk baru bernama X7.
BMW X7 merupakan kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) paling mewah, dari jajaran produk merek otomotif Jerman tersebut. Kini, X7 bisa menjadi pilihan baru bagi crazy rich surabaya, sebutan untuk kaum kaya di Kota Pahlawan.
Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania mengatakan, pihaknya juga secara khusus memboyong X7, sebagai definisi baru dalam kemewahan sebuah kendaraan SUV.
"Model terbaru dan terbesar dalam jajaran BMW X ini, menggunakan teknologi powertrain dan sasis yang luar biasa. Mobil ini diciptakan untuk pengalaman berkendara yang tak tertandingi," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu 31 Agustus 2019.
Baca juga: Menelisik perjalanan Toyota Yaris di pasar otomotif Indonesia
Dari tampilan luarnya, mobil baru ini terlihat gagah namun tidak meninggalkan kesan mewah. Hal ini bisa dilihat dari desain lampu depan dan grille yang khas, sebagai identitas jajaran produk BMW.
Mengimbangi badan bongsornya, BMW menanam mesin bensin enam silinder berkapasitas 3.000cc dengan teknologi TwinPower Turbo di bawah kap depan. Jantung penggerak tersebut disandingkan dengan sistem transmisi Steptronic Sport delapan percepatan. Kecepatan maksimal yang bisa diraih X7 mencapai 245 km/jam.
Kesan mewah juga terlihat di bagian interiornya, dengan penggunaan bahan pelapis kulit. Mobil ini dirancang dengan bangku tiga baris, untuk membawa enam orang penumpang di dalam kabinnya.
Mainan baru 'Crazy Rich Surabaya' ini dibanderol Rp2,419 miliar off the road. Harga tersebut dilengkapi dengan fasilitas BMW Service Inclusive, untuk pemeliharaan rutin tanpa biaya selama 5 tahun atau 60.000 kilometer, serta garansi 36 bulan tanpa batasan jarak tempuh.
Sebanyak Ini Mobil Baru yang Dibuat di RI, Sebagian Ekspor ke Luar Negeri
Penjualan mobil baru di Indonesia terus mengalami penurunan, terutama di tahu ini yang bertepatan dengan pergantian pemerintahan. Padahal ada banyak brand pendatang baru.
