Bensin Mobil Pakai 'Viagra', Ngefek Enggak Sih?

Mobil mengisi BBM di SPBU.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Jika kamu berkunjung ke bengkel umum atau bursa aksesori mobil, ada beberapa yang memajang berbagai jenis pil khusus. Benda ini diklaim bisa meningkatkan performa, serta mengurangi pemakaian bahan bakar.

Teknologi Olah Minyak Jelantah Jadi Avtur Sudah Siap, Pertamina Beberkan Kendalanya

Setiap pemilik mobil, pasti ingin agar bahan bakar kendaraannya seirit mungkin, agar tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk bisa bepergian jauh. Namun, seberapa efektif pil yang fungsinya diklaim mirip seperti obat kuat itu?

Dilansir dari laman resmi Suzuki Indonesia, Rabu 14 Agustus 2019, pil-pil itu dikenal dengan sebutan aditif. Selain pil atau tablet, ada juga yang bentuknya berupa cairan. Namun, fungsinya tetap sama, yakni diklaim membuat kandungan bahan bakar menjadi lebih sempurna.

Kapal Tangker Elisabeth Angkut Bahan Bakar ke Sumbawa Terbakar di Perairan Bali, 5 ABK Meninggal

Jargon yang digunakan oleh produsen benda tersebut, bertentangan dengan apa yang disarankan oleh pabrikan mobil. Setiap pembuat kendaraan, sudah merancang mesin sedemikian rupa agar bisa digunakan dengan bahan bakar yang tersedia di pasaran.

Baca juga: Suzuki Punya Pesaing Xpander, Lebih Keren dari Ertiga

Alasan Bahan Bakar Bioetanol dan Biodiesel Sulit Dikembangkan di Indonesia

Spesifikasi mesin juga sudah dibuat khusus, agar bisa menghasilkan performa maksimal dengan kualitas bahan bakar yang ada saat ini. Jadi, penambahan zat aditif dianggap tidak lagi diperlukan.

Selain itu, jenis bahan bakar yang tersedia juga banyak jenisnya. Jika dulu hanya ada bahan bakar minyak jenis bensin dengan nilai oktan 88, yakni Premium, kini tersedia jenis yang kualitasnya lebih tinggi. Baik itu Pertalite, Pertamax maupun Pertamax Turbo.

Petugas mengisi BBM jenis Pertamax ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis

Sebelum dijual ke pasaran, produk bahan bakar sudah melalui proses uji laboratorium. Apabila dicampur dengan zat lain, dikhawatirkan fungsinya justru tidak lagi maksimal.

Bahkan, produsen kendaraan juga menyarankan agar mobil diisi dengan jenis bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi mereka. Tidak lebih rendah, maupun lebih tinggi. Jika dilanggar, bukan tidak mungkin performa malah jadi buruk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya