Mobil China Dapat Garansi 7 Tahun, Merek Jepang Enggak Takut
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Jajaran mobil penumpang Daihatsu terkenal dengan harganya yang bersahabat. Tapi, setelah merek China hadir di Indonesia, harga mobil berlogo D tersebut tidak jadi yang termurah lagi.
Seperti kelas Low Sport Utility Vehicle (SUV), harga Terios mulai dari Rp202,3 juta sampai Rp256,9 juta. Sedangkan, harga Toyota Rush mulai Rp244,25 juta sampai Rp265,65 juta, dan Honda BR-V dijual mulai Rp238 juta sampai Rp274 juta.
Setelah merek asal China, DFSK merilis Glory 560, harga Low SUV merek Jepang menjadi lebih mahal. Sebab, banderol Glory 560 hanya Rp189 juta sampai Rp239 juta.
Bahkan, fitur yang ditawarkan DFSK jauh lebih lengkap. Seperti mesin 1.500cc yang dilengkapi turbo dengan transmisi matik CVT (continuously variable transmission). Selain itu, sejumlah fitur keamanan pasif pun juga tersemat.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra angkat bicara. Dia mengatakan, setiap merek mempunyai strategi berbeda. Hal yang wajar, jika pendatang baru seperti DFSK menjual mobil dengan harga murah.
"Strategi harga, wajar kalau dia kasih murah, karena pendatang baru perlu itu. Tidak ada salahnya, betul dan bagus. Kalau saya jadi dia, pasti begitu. Kalau enggak, bagaimana mau dapet pangsa pasar dan jualan," ujarnya di Jakarta, Jumat 3 Mei 2019.
Saat disinggung soal garansi hingga tujuh tahun yang ditawarkan DFSK, Amel menyebut itu hanya komponen tertentu, dan Daihatsu sudah mempelajari itu.
"Yang dijual gimmick. Pada dasarnya, komponen di kami pun enggak rusak-rusak amat (setelah tujuh tahun)," tuturnya.
"Setiap orang punya strategi untuk jualan, dan itu (garansi tujuh tahun) dijual. Komponennya juga terbatas. Mobil kami juga enggak rusak selama 10 tahun," katanya.