Harga Xpander Naik Terus, Mitsubishi Yakin Konsumen Tak Kabur
- Mitsubishi
VIVA – Mengawali 2019, harga Xpander sudah mengalami kenaikan dua kali. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), sebagai produsen mobil Mitsubishi di Tanah Air, pertama kali menaikkan Rp3 juta untuk semua varian Xpander di Januari.
Penyesuaian harga tersebut tidak bertahan lama. Menjelang akhir Februari, produsen mobil berlogo tiga berlian itu mengkerek kembali harganya hingga Rp2 juta. Artinya banderol Xpander saat ini mulai dari Rp206,1 juta sampai Rp260,9 juta.
"Ada kenaikan pergantian tahun dan kenaikan BBN (bea balik nama). Memang dari 2018 ke 2019 naik, dan naik lagi karena BBN," ujar Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro di Surabaya, Jawa Timur.
Menurutnya meski harga Xpander terus naik dan lebih mahal dari Livina untuk varian terendah, tidak terlalu jadi masalah. Sebab meski beraliansi, Nissan dan Mitsubishi mempunyai strategi pemasaran dan karakter konsumen yang berbeda-beda.
"Bicara pricing, masing-masing merek kalau kami compare Xpander dengan Livina punya strategi masing-masing. Dari Mitsubishi yang kami tekankan ke konsumen, harga awal bukan jadi patokan," katanya.
Terkait persaingan dengan merek lain, seperti Avanza, Xenia, Ertiga dan Mobilio, menurutnya Mitsubishi punya tiga hal penting yang bikin konsumen tetap tertarik memboyong Xpander. Seperti program gratis jasa servis dan suku cadang selama tiga tahun atau 50 ribu kilometer untuk setiap pembelian Xpander.
"Selisih dari kompetitor yang pertama dilihat spesifikasi, kedua total cost ownership dan ketiga resale value. Total cost ownership kami unggul, dan resale value kami unggul. Itu yang konsumen aware dan mereka selalu tanya sebelum pembelian," katanya.
"Masing-masing merek punya customer yang loyal, jadi seperti itu yang kami lihat. Sebetulnya Xpander buat Mitsubishi itu segmen baru. Jadi buat kami penjualan 100 ribu berarti mengambil customer dari merek lain. Jadi price positioning kami disetujui mereka," tuturnya. (kwo)