Biaya Servis Dianggap Mahal, Nissan: Masalah Komunikasi

Bengkel servis Nissan.
Sumber :
  • Dok: Nissan

VIVA – Salah satu citra yang melekat pada produk mobil Nissan di masyarakat Indonesia, adalah biaya servis yang mahal. Tidak jarang, pemilik memilih untuk melakukan servis tidak di bengkel resmi, setelah masa garansi habis.

Ada yang Beda dari Nissan Serena e-Power di GIIAS Surabaya 2024

Vice President Sales and DND PT Nissan Motor Indonesia, Alan Caugant mengaku, perusahaannya pernah melakukan riset terkait biaya servis kendaraan.

“Biaya itu adalah gabungan dari harga suku cadang dan jasa. Hasilnya, tidak berbeda dari kompetitor,” ujarnya di Pekanbaru, Riau, Rabu 6 Maret 2019.

Geser Honda dan Nissan, BYD Jadi Produsen Mobil Terbesar ke-7 Dunia

Soal stigma yang ada, Alan mengaku, hal itu diakibatkan kurangnya komunikasi antara bengkel dengan konsumen. Ia mengatakan, hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi mereka.

“Contoh, saat servis, mekanik mengatakan ada komponen lain yang perlu diganti. Jika hal itu tidak diinformasikan ke konsumen, maka saat menerima tagihan, konsumen akan kaget. Ini yang perlu diperbaiki,” tuturnya.

Honda, Nissan, Mitsubishi Buat Mobil Listrik Lawan Toyota dan Mazda

Selain itu, NMI juga memiliki produk suku cadang yang ditawarkan dengan harga lebih terjangkau. Nissan menamakannya second line parts, yakni suku cadang yang dibuat dengan kualitas di bawah asli. Hal ini banyak dilakukan oleh produsen suku cadang. (kwo)

Nissan Leaf edisi 2021.

Nissan Leaf EV Dilarang Pakai Fast Charging Demi Hindari Kebakaran

Mobil listrik Nissan Leaf sebanyak 23.887 unit kena recall di Amerika Serikat karena permasalahan pengecasan baterai.

img_title
VIVA.co.id
11 Oktober 2024