Duka Beli Mobil Mewah Bekas, Siap-siap Rugi Bandar
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Berbeda dari kondisi baru, membeli kendaraan bermotor yang kondisinya bekas pakai jauh lebih berisiko. Calon pembeli tidak bisa mengetahui secara persis, bagaimana kondisi mobil yang hendak dimiliki.
Bisa jadi, mobil tersebut sebelumnya pernah mengalami musibah, seperti kecelakaan atau kebanjiran. Jika pemiliknya tidak jujur, maka calon pembeli siap-siap rugi banyak.
Hal itu berlaku tidak hanya pada kendaraan bekas model biasa saja, namun juga yang masuk dalam kategori mewah. Seperti diungkapkan oleh Presiden Direktur TDA Luxury Toys, William Tjandra.
“Kapan itu pernah mau dapat mobil bekas banjir. Begitu dicek, dalamnya banyak karat. Harus diperiksa detail. Kalau periksa sasis mobil mewah, harus buka dek bawah. Soalnya kan ditutup bawahnya,” ujarnya di Jakarta, Rabu 27 Februari 2019.
William menjelaskan, calon pembeli mobil mewah bekas sangat rentan kena penipuan. Sebab, mereka rata-rata tidak memahami kondisi mobil secara detail.
“Paling sering tertipu itu, beli mobil bekas tabrakan atau kena banjir. Konsumen kalau cek mesin kan cuma digas-gas saja. Enggak tahunya, kampas koplingnya sudah habis,” tuturnya.
Soal biaya perbaikan, William mengatakan, angkanya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Sebab, harga komponen mobil mewah tidak murah.
“Kalau ada mobil yang bermasalah, perbaikannya bisa mencapai Rp500 juta. Sering banget seperti itu. Harganya bisa turun 40-50 persen. Tapi kalau saya, mending tidak ambil,” ungkapnya. (kwo)