Toyota Siapkan Sesuatu yang Baru untuk Innova dan Fortuner

Perakitan All New Kijang Innova di Pabrik Toyota Karawang 1
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hadi Suprapto

VIVA – Sudah banyak kendaraan bermotor roda empat yang diproduksi di dalam negeri. Tingkat kandungan lokalnya juga cukup tinggi, beberapa mencapai lebih dari 80 persen.

Kinerja Makin Moncer, Erick Thohir Dorong MIND ID dan Inalum Melantai di Pasar Modal

Meski demikian, harga jualnya terbilang masih tinggi. Penyebabnya, bahan baku yang digunakan untuk memproduksi mobil masih banyak yang didatangkan dari luar negeri. Artinya, Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang tercantum tidak murni.

Salah satu bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan komponen kendaraan, dan masih didatangkan dari luar negeri adalah aluminium. Selain untuk keperluan pencetakan mesin, material yang ringan ini juga dipakai sebagai dasar dari pembuatan pelek.

Gaikindo: PPN 12 Persen Tak Surutkan Minat Beli Kendaraan Baru

Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian meminta kepada pelaku usaha otomotif, untuk meningkatkan penggunaan bahan baku produksi dalam negeri. Soal aluminium, mereka bisa mendapatkannya dari PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum.

Pabrik Inalum.

Kunci Industri Otomotif Nasional Hadapi Tantangan di 2025

Hal itu yang dilakukan PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing atau TMMIN, produsen kendaraan merek Toyota di Tanah Air. Berdasarkan rilis yang diterima VIVA, Minggu 17 Februari 2019, kedua belah pihak baru saja meneken kerja sama.

Bahan yang digunakan bukan sembarangan, melainkan Aluminium Foundry Alloy atau aluminium paduan A365, yang dibuat khusus dengan spesifikasi kebutuhan industri otomotif.

“TMMIN mendukung dan menyambut baik upaya Inalum dalam melokalkan ingot untuk pelek kendaraan.
Keberhasilan Inalum ini akan mempercepat tercapainya TKDN murni produk-produk otomotif Indonesia,” ungkap Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono.

Untuk tahap awal, Inalum akan memasok bahan baku aluminium untuk keperluan pembuatan pelek Toyota Innova, Fortuner dan Sienta.

Pengunjung GIIAS di ICE BSD, Tangerang Selatan

Penjualan Mobil 2025 di RI Diprediksi Hanya Sentuh Segini

Memasuki tahun 2025, industri otomotif di Indonesia diprediksikan masih belum bisa keluar dari kondisi yang tidak baik-baik saja lantaran ada berbagai tantangan yang perl

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025