Ini Dia Mobil Tercantik 2018, Anggun tapi Buas
- Ferrari
VIVA – Beberapa waktu lalu, Ferrari Monza SP2 dinobatkan sebagai Supercar Tercantik 2018 oleh panel juri ahli di Festival Automobile International ke-34 yang diselenggarakan di Paris, Prancis. Nah, kali ini VIVA akan mengulas mobil yang satu ini.
Penghargaan bergengsi ini digelar di Hotel National des Invalides yang dihadiri lebih dari 600 tamu. Banyak di antara tamu hadir dari kalangan elit dan media-media terkemuka dari penjuru dunia. Tak heran jika Ferrari pantas berbangga dengan penghargaan yang satu ini.
Menurut rilis Ferrari yang VIVA terima, Monza SP2 bersama dengan Monza SP1 adalah cikal bakal konsep Icona baru yang terinspirasi dari mobil balap legendaries Ferrari di tahun 1950-an.
Monza SP2 merupakan interpretasi ulang dari gaya Ferrari yang tak lekang oleh waktu dengan sentuhan yang lebih modern, serta kinerja yang lebih baik berkat riset dan inovasi berkelanjutan.
Menariknya, para desainer Ferrari Style Center menyebutkan bahwa dalam perancangan Monza SP2 mereka menggunakan teori ‘satu kali tarikan garis’, sehingga desainnya tampak begitu elegan minimalis.
Konsep baru yang diadaptasi supercar asal Italia ini meninggalkan bentuk ekstrim dari mobil balap terbaru mereka demi mengedepankan kesan apik dan mewah.
Ferrari mengklaim, pemilihan konsep ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berkendara yang benar-benar mengesankan dan menyenangkan. Pengalaman yang dapat menciptakan hubungan simbiosis antara pengemudi dan mobilnya.
Bagaimana spesifikasinya? Dari berbagai sumber yang dihimpun, Ferrari Monza SP2 ditanami mesin type V12 (sama dengan SP1) yang mampu memuntahkan tenaga maksimal 603 kW di 8.500 rpm dan torsi maksimal 719 NM di 7.000 rpm.
Sedangkan untuk panjang 4.657 mm dan lebar 1.996 mm. Lalu untuk tingginya 1.155 mm dengan berat kosong 1.520 kg. Untuk mampu melesat dari posisi diam hingga kecepatan 100km/jam hanya butuh waktu 2,9 detik. Sedangkan untuk top speednya 300 km/jam.
Ada yang Sakit Hati Ferrari Kontrak Lewis Hamilton untuk F1 2025
Pembalap Carlos Sainz mengakui sempat sakit hati karena Ferrari tidak melanjutkan kontrak dengannya, melainkan menggaet juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton
